RSIA SAMMARIE WIJAYA
Call Us : 021 - 721 1305
Location : Jalan Wijaya I No.45Email : contact.samwijaya@sammarie.com
  • Home
    • Tentang Kami
    • Sejarah
  • Layanan
    • Obstetri & Ginekologi
    • Andrologi & Kesuburan Pria
    • Kesehatan Anak
    • Kesehatan Kulit & Kecantikan
    • Kesehatan Gigi & Mulut
    • Kesehatan Gizi Dewasa
    • Dokter Umum
    • Rawat Inap
    • Laboratorium Umum
  • Jadwal Dokter
    • Profil Dokter
  • Layanan Khusus
    • Inseminasi
    • Bayi Tabung
    • Andrologi
    • PCOS
    • Fertility Check
    • Prenatal Screening
    • Skin Rejuvenation
    • Psoriasis
  • promo & artikel
    • Promo
    • Artikel Kesehatan
    • Kerjasama Asuransi
    • Event & Seminar
  • Contact Us

Penyebab Keguguran dan Cara Mencegahnya

11/28/2016

0 Comments

 
Picture
Keguguran adalah kematian calon bayi (embrio/janin) sebelum usia 20 minggu kehamilan. Hal ini merupakan salah satu masalah dalam kehamilan yang paling ditakuti oleh ibu hamil dan pasangannya.
Diperkirakan sekitar 8 dari 10 kasus keguguran terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan.

Gejala-gejala keguguran
Mengetahui gejala-gejala keguguran sangatlah penting bagi ibu hamil dan pasangannya, diantaranya :
- Kram dan nyeri pada perut bagian bawah
- Flek atau pendarahan dari jalan lahir
- Pendarahan secara tiba-tiba
- Perasaan mulas yang tidak biasa
- Menurunnya gerakan bayi
- Demam tinggi

Faktor-faktor penyebab keguguran
Dan, berikut ini adalah berbagai faktor yang bisa menyebabkan seorang ibu hamil muda mengalami keguguran:
 
1. Kehamilan dengan kondisi masalah hormon
Dokter spesialis kandungan akan menyarankan suplemen atau obat apa yang sebaiknya dikonsumsi agar janin dapat bertahan di rahim ibu. Obat ini harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.

2. Infeksi
Infeksi virus dan bakteri dapat mempengaruhi kehidupan janin di dalam perut ibu. Maka dari itu sebelum merencanakan kehamilan ada baiknya melakukan tes TORCH dan juga deteksi dini penyakit agar kehamilan bebas penyakit. Sebaiknya ketika hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan sembarangan dan atau mentah untuk menghindari terkena virus atau bakteri berbahaya. Selain itu lebih baik untuk menghindari binatang untuk sementara waktu.

Baca : Tes / pemeriksaan TORCH

3. Anatomi tubuh
Ada beberapa kelainan bentuk rahim yang dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, seperti bicornuate uterus atau unicornuate uterus. Sebaiknya periksakan kondisi kandungan secara rutin dan diskusikan bersama dokter spesialis mengenai jalan terbaik agar ibu dan bayi tetap sehat dua-duanya.

Baca : Artikel Macam-macam bentuk rahim

4. Menderita Penyakit Tertentu seperti tiroid atau diabetes
Diabetes dan tiroid dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Konsultasikan keluhan penyakit anda di dokter spesialis dengan memberitahukan kondisi kesehatan anda sebelum merencanakan kehamilan dan juga di saat hamil.

5. Usia
Ibu hamil berusia 35 tahun ke atas lebih berisiko mengalami keguguran dibandingkan ibu hamil berusia di bawah 35. Hal tersebut dikarenakan banyak faktor, di antaranya keseimbangan hormon, metabolisme, dan juga kesehatan sel telur. Oleh karena itu, dokter akan merekomendasikan bagaimana anda dapat menjalani kehamilan yang sehat dan bayi yang lahir juga sehat.

6. Memiliki Riwayat Keguguran
Keguguran yang sudah berulang kali terjadi mengindikasikan ada masalah dalam sistem reproduksi anda. Silakan berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan terutama spesialis fertilitas (KFER) untuk lebih jelas mengidentifikasi penyebab keguguran tersebut.

7. Gaya Hidup
Gaya hidup tidak sehat yang dilakukan wanita akan memicu keguguran dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang menerapkan pola hidup sehat. Gaya hidup yang menyebabkan keguguran adalah merokok, mengonsumsi alkohol, mengonsumi obat-obatan terlarang, kurang tidur, dan tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup sebelum dan saat masa kehamilan.

Keguguran merupakan hal yang sulit dideteksi, namun bisa dicegah apabila anda dan pasangan rutin memeriksakan kondisi kandungan, menerapkan pola hidup sehat, serta meminimalisir gangguan serta bahaya bagi kandungan. Apabila anda memiliki masalah keguguran, silakan hubungi 021 7211 305 untuk membuat janji dengan dokter spesialis kandungan kami atau kunjungi SamMarie Wijaya di Jl Wijaya 1 no 45 Jakarta Selatan.

Artikel Terkait:
  • Setelah Keguguran Berulang, Ibu Sri Berhasil Hamil Lewat Program Hamil Prof Jacoeb
  • Miom : Penyebab dan Pengobatan
0 Comments

Jadwal Imunisasi anak anda

11/21/2016

1 Comment

 
Picture
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Hepatitis B diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Polio diberikan pada kunjungan pertama. Bayi yang lahir di RB/RS diberikan vaksin OPV saat bayi dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dapat diberikan vaksin OPV atau IPV.
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin BCG optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberkulin pra-BCG tidak  dimungkinkan, BCG dapat diberikan, namun harus diobservasi dalam 7 hari. Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan (accelerated local reaction), perlu dievaluasi lebih lanjut (diagnostik TB).
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin DTP diberikan pada umur > 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun.Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan. Untuk anak umur di atas 7 tahun dianjurkan vaksin Td.
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Campak diberikan pada umur 9 bulan, vaksin penguat diberikan pada umur 5-7 tahun. Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan.
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Pneumokokus
    dapat diberikan pada umur 2, 4, 6, 12-15 bulan. Pada umur 7-12 bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu dosis ulangan 1 kali pada umur > 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Rotavirus monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu.
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin rotavirus pentavalen : dosis ke-1 diberikan umur 6-12 minggu, interval dosis ke-2, dan ke-3 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur < 32 minggu (interval minimal 4 minggu).
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pada umur > 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4  minggu.
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat vaksin campak umur 9 bulan. Selanjutnya MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Influenza diberikan pada umur > 6 bulan, setiap tahun. Untuk imunisasi primer anak 6 bln – < 9 tahun diberi 2 x dengan interval minimal 4 minggu
  • Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Jadwal vaksin HPV bivalen 0, 1, 6 bulan; vaksin  HPV tetravalen 0,2,6 bulan.
1 Comment

Pencernaan Sehat Bantu Optimalkan Tumbuh Kembang Anak

11/14/2016

0 Comments

 
Picture
Secara fisiologis saluran cerna pada bayi belum matang, sehingga peran pencernaan sebagai organ kekebalan tubuh juga belum matang. Masalah pencernaan merupakan salah satu hal yang paling sering dialami bayi terutama di awal kehidupannya, dan bisa menimbulkan masalah medis lainnya jika tidak ditangani dengan baik.
​
Kesehatan saluran cerna adalah kunci sukses untuk optimalkan tumbuh kembang anak. Dengan memiliki saluran cerna yang baik, maka penyerapan nutrisi makanan pun akan berjalan dengan baik pula. Namun, saluran cerna anak rentan dan  sensitif terhadap gangguan, sehingga bisa menyebabkan anak gagal tumbuh. Beberapa gangguan cerna yang kerap menimpa anak dan memiliki efek terhadap tumbuh kembang anak adalah diare dan konstipasi. Deteksi dini dan tata laksana akurat sangat diperlukan pada gangguan saluran cerna, agar kejadian berkepanjangan atau berulang.
 
Diare adalah kondisi anak buang air besar (BAB) cair lebih dari tiga kali sehari. Keadaan ini dapat disebabkan oleh infeksi, seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur, atau non-infeksi seperti alergi dan intoleransi makanan. Diare dapat dicegah dengan memberikan ASI ekslusif, makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai waktu dan kebutuhan bayi, menjaga kebersihan, dan imunisasi.
 
Konstipasi adalah kondisi anak mengalami BAB dengan tinja keras dan frekuensi kurang dari 2 kali dalam seminggu. Konstipasi dapat dicegah dengan memberikan cukup cairan dan serat yang cukup.
 
Saluran cerna yang sehat berarti dapat menjalankan fungsinya dengan optimal, tidak saja mencerna dan menyerap makanan, tetapi juga sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Keberadaan mikroflora di dalam saluran cerna juga memegang peran penting terhadap kematangan sistem imun anak. Saluran cerna bayi yang mendapat ASI didominasi oleh bakteri baik yang keberadaannya memberikan keuntungan bagi kesehatan saluran cerna. Oleh karena itu, pemberian ASI eksklusif 6 bulan menjadi sangat penting.
 
Apabila terdapat gangguan pencernaan pada periode tersebut akan berisiko tinggi berdampak pada pertumbuhan anak dari sisi berat dan tinggi badan, dan lingkar kepala.
 
Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi sistem pencernaan bayi, ada yang berhubungan dengan sang ibu dan ada pula yang memang dari bayinya sendiri. Pencegahan terjadinya penyakit pada bayi bisa dilakukan sendiri oleh orangtua, sedangkan untuk penyembuhan penyakit akan membutuhkan pertolongan dari dokter.

0 Comments

Menjaga Kesehatan Anak

11/7/2016

0 Comments

 
Picture
Kesehatan penting dijaga agar pertumbuhan anak menjadi optimal. Berbagai bakteri dan virus dapat menjadi penyebab infeksi pada anak. Saat si buah hati jatuh sakit biasanya para orangtua menjadi panik dan sedih karena melihat anaknya tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
Anak balita rentan terserang berbagai kuman karena daya tahan tubuh yang masih lemah, terutama bayi baru lahir yang berumur 0-1 bulan.
 
Berikut tips bagaimana cara menjaga agar anak tidak mudah sakit
1.      Perhatikan pola makan
Moms harus memperhatikan pola makan si kecil serta kebutuhan gizi lainnya. Dengan mengatur dan menjadwalkan waktu makan anak, dan tidak lupa juga untuk memberikan nutrisi yang seimbang adalah dasar dari pencegahan agar anak tidak mudah sakit.
2.      Menjaga kebersihan disekitar anak
Moms wajib menjaga kebersihan sekitar, mulai dari tempat dia bermain, makan, dan tempat tidurnya karena dari itulah sumber terkecil kuman untuk menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh anak.
3.      Berikan anak istirahat yang cukup
beristirahat yang cukup juga dapat membantu tumbuh kembang anak secara baik. Beberapa pedoman umum dari Mayo Clinic tentang berapa banyak tidur yang dibutuhkan adalah anak-anak prasekolah 11 jam, anak usia sekolah 10 jam , remaja 9 jam.
4.      Penuhi kebutuhan cairan
Pastikan jika anda selalu memenuhi kebutuhan cairan si kecil setiap hari. Dalam keadaan normal, seharusnya anak-anak mengonsumsi air sebanyak 10-15 persen dari berat badan. Hal ini berbeda dari orang dewasa yang membutuhkan sekitar 2-4 persen air mili liter dari berat badan.
5.      Cepat bertindak saat terjadi apa-apa terhadap anak
Cepat, tepat, tanggap mungkin bisa Moms terapkan untuk mengatasi masalah-masalah si kecil.
 
Agar hal-hal yang tidak di inginkan terjadi sebaiknya Moms harus cepat tanggap jika sesuatu terjadi pada anak,  jika masalah tidak kunjung terselesaikan maka bawalah segera si kecil ke dokter dan jangan pernah remehkan sakitnya. Selain itu juga harus perlu mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan secara mandiri, agar anak bisa menjaga kebersihan dirinya sendiri saat Moms sedang tidak ada dirumah.
 
Wujud cinta pada anak akan membuat mereka tumbuh dan berkembang dengan baik, sehat dan cerdas.

0 Comments

    Arsip

    December 2021
    November 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    November 2020
    October 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    November 2018
    September 2018
    August 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    January 2018
    December 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    August 2016
    April 2016

This is the background of the Bottom Area shown below. It'll display correctly on published site.
If you don't want background for the bottom area, simply hover over the bottom of this image to delete it. The background of the bottom area will be a solid dark color.

Click to set custom HTML
Hubungi Kami
Layanan
Obstetri & Ginekologi
Andrologi & Kesuburan Pria
Kesehatan Anak
Kesehatan Kulit & Kecantikan
Kesehatan Gigi & Mulut
Kesehatan Gizi Dewasa
Radiologi
Dokter Umum
Rawat Inap
Laboratorium Umum
Psikolog
Layanan Khusus
Inseminasi
Bayi Tabung
Andrologi
Fertility Check
Prenatal Screening
Skin Rejuvenation
Psoriasis
Konsultasi Psikolog Pra Program

Dokter Kami
Jadwal Dokter
Profile Dokter

Tentang Kami
​Sejarah
Visi & Misi
Promo & Artikel
Promo
Artikel Kesehatan
Kerjasama Asuransi
Event & Seminar


Contact Us
Hubungi Kami
Karir

Our location
Jalan Wijaya I No. 45, Petogogan, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170 - Indonesia
2023 SamMarie Family Healthcare | All Rights Reserved