RSIA SamMarie Wijaya
Call Us : 021 - 721 1305
Location : Jalan Wijaya I No.45Email : marketing.wijaya@sammarie.com
  • Home
    • Tentang Kami
    • Karir
  • Layanan
    • Obstetri & Ginekologi
    • Andrologi & Kesuburan Pria
    • Kesehatan Anak
    • Kesehatan Kulit & Kecantikan
    • Kesehatan Gigi & Mulut
    • Kesehatan Gizi Dewasa
    • Dokter Umum
    • Rawat Inap
    • Laboratorium Umum
  • Jadwal Dokter
    • Profil Dokter
  • Layanan Khusus
    • Inseminasi
    • Bayi Tabung
    • Andrologi
    • PCOS
    • Fertility Check
    • Prenatal Screening
    • Skin Rejuvenation
    • Psoriasis
  • promo & artikel
    • Promo
    • Artikel Kesehatan
    • Kerjasama Asuransi
    • Event & Seminar
  • Contact Us

Rubella

7/27/2017

0 Comments

 
Picture
Rubella atau campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan virus rubella. Gejala rubella yang paling utama adalah ruam merah berbentuk bintik-bintik. Rubella sering terjadi pada anak yang belum mendapat vaksin campak, gondok, dan rubella.
Rubella berbeda dengan cacar air walaupun dua penyakit ini sama-sama menyebabkan ruam merah. Rubella disebabkan virus yang berbeda dengan cacar air, dan rubella tidak terlalu menular dan serius seperti cacar air.
Semua orang berisiko terkena rubella. Rubella pada anak dan dewasa membaik dengan cepat, tidak bahaya, dan jarang menyebabkan komplikasi. Rubella hanya berbahaya jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil terinfeksi virus, khususnya selama 4 bulan pertama kehamilan, bayi berisiko mengalami kecacatan atau bahkan lahir mati.
Anak-anak yang terinfeksi rubella mungkin saja tidak menunjukkan gejala. Umumnya, gejala muncul 2-3 minggu setelah terpapar virus.
Gejala rubella yang sering terjadi yaitu:
·         Ruam kulit pada kepala menyebar ke tubuh, selama 2-3 hari
·         Sakit kepala, demam ringan
·         Hidung tersumbat atau ingusan
·         Kelenjar getah bening leher dan belakang telinga membengkak
         
​          Rubella pada dewasa dan remaja dapat ditambah dengan gejala berikut ini:
·         Hilang napsu makan
·         Konjungtivitis (infeksi kelopak mata dan bola mata)
·         Sendi bengkak dan nyeri, pada wanita usia muda
Gejala ini biasanya hilang dalam beberapa hari namun dapat lebih lama.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Anda harus menghubungi dokter bila Anda atau anak Anda mengalami ruam atau gejala di atas.
Selama kehamilan, Anda akan dilakukan pemeriksaan rubella dan divaksin jika dibutuhkan oleh dokter kandungan Anda. Meski begitu, jika Anda hamil atau ingin hamil dan mengalami gejala rubella, Anda harus dirawat segera untuk perawatan medis.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
 
 

0 Comments

10 Vaksin yang dibutuhkan oleh Balita

7/24/2017

0 Comments

 
Picture
Ancaman kuman dan virus yang semakin merajalela membuat tubuh balita rentan terkena penyakit. Balita memang mempunyai kekebalan tubuh alami, tapi kekebalan tubuhnya itu terkadang tidak mampu melindunginya dari ancaman kuman yang mematikan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 10 vaksin yang dibutuhkan balita. Tetapi tidak semua vaksin ini wajib diberikan tergantung kondisinya.

Seperti dilansir Health, Rabu (9/3/2011) ke-12 vaksin yang diperlukan balita baik yang wajib maupun tidak adalah sebagai berikut:

1. Hepatitis B
Vaksin ini wajib diberikan ke balita bahkan sebelum ia meninggalkan rumah sakit. Vaksin ini diberikan 12 jam setelah bayi lahir. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali.

1. Pertama adalah 12 jam setelah lahir
2. Kedua, 1-2 bulan dari vaksin yang pertama harus diberikan lagi
3. Ketiga, 6-18 bulan setelah vaksin yang kedua.

Vaksin ini melindungi bayi dari virus hepatitis B yang sulit disembuhkan yang mana balita bisa terkena dari ibu yang mengidap hepatitis selama proses persalinan.

Virus ini menyebar melalui kontak darah atau cairan tubuh lain. Efek samping setelah divaksin ini adalah demam ringan. Menurut Gabrielle Gold-von Simson, MD, asisten profesor pediatri di NYU Langone Medical Center di New York, demam ringan adalah gejala yang paling umum dialami balita.

2. DPT atau DTP
Vaksin ini wajib diberikan yang merupakan campuran dari tiga vaksin yaitu untuk mencegah penyakit difteri (yang menyerang tenggorokan), pertusis (batuk rejan), dan tetanus (infeksi akibat luka yang menimbulkan kejang-kejang).

Vaksin ini diberikan sebanyak 5 kali dan pertama kali saat bayi berumur lebih dari enam minggu. Lalu saat bayi berumur 4 dan 6 bulan. Ulangan DTP diberikan umur 18 bulan dan 5 tahun. Untuk penguatannya bisa dilakukan pada anak umur 12 tahun dan kemudian dilakukan lagi setiap 10 tahun.

"Vaksin DPT bisa diberikan bersamaan dengan hepatitis dan polio," kata Dr Emas-von Simson.

3. Polio 
Vakin ini di Indonesia wajib diberikan karena ancaman polio yang masih ada. Vaksin ini untuk menangkal kelumpuhan akibat virus polio. Vaksin olio pertama diberikan setelah lahir. Kemudian vaksin ini diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan. Pemberian vaksin ini bisa diulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.

4. BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Vaksin ini wajib diberikan yang gunanya mencegah penyakit TB (Tuberkulosis). Vaksin BCG bisa 80 persen efektif mencegah TBC selama jangka waktu 15 tahun. Imunisasi BCG hanya dilakukan sekali yakni ketika bayi berusia 0-11 bulan. Tapi kebanyakan diberikan saat bayi berusia di bawah 2 bulan.

5. Vaksin Campak, Gondong dan Rubela (MMR)
Vaksin MMR melindungi anak dari tiga virus: campak (yang menyebabkan demam tinggi dan ruam tubuh-lebar), gondong (yang menyebabkan rasa sakit wajah, pembengkakan kelenjar liur, dan kadang-kadang pembengkakan skrotum pada laki-laki), dan rubella atau campak Jerman (yang dapat menyebabkan kecacatan lahir jika infeksi terjadi selama kehamilan).

Vaksin ini pertama diberikan pada anak saat usia 12 hingga 15 bulan dan pada usia antara 4 dan 6 tahun.

6. Cacar air

Cacar air adalah ruam yang sangat menular yang disebabkan oleh virus varicella. Infeksi cacar air dapat sangat berbahaya dan pada orang dewasa yang tidak memiliki kekebalan atau tidak divaksin di masa kecil dapat menyebabkan herpes zoster.

Pemberian kepada anak-anak dilakukan pada usia 12 sampai 15 bulan dan kemudian dilakukan lagi pada usia antara 4 dan 6 tahun.

Efek samping pemberian vaksin ini menyebabkan rasa sakit dan bekas di tempat suntikan, demam atau ruam ringan.

Keenam vaksin tersebut oleh dokter di Indonesia biasanya wajib diberikan. Namun selain 6 vaksin itu ada juga vaksin lain yang kadang diberikan ke balita sesuai kondisi.

7. Vaksin Hib tipe B (Haemophilus influenza) 

"Haemophilus influenza tipe b adalah bakteri yang menyebabkan meningitis," kata Dr Emas-von Simson. Meningitis adalah penyakit peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang yang sangat berbahaya untuk anak-anak di bawah usia 5.

Vaksin Hib umumnya diberikan pada anak usia 2, 4, 6, dan 12 sampai 15 bulan. Efek sampingnya antara lain demam, bengkak, dan kemerahan di lokasi suntikan.

8. Vaksin Pneumococcal konjugasi (PCV)

Vaksin ini dikenal sebagai PCV13 (nama merek Prevnar), melindungi terhadap 13 jenis Streptococcus pneumoniae, yang merupakan bakteri yang dapat menyebabkan segala macam penyakit termasuk meningitis, pneumonia, infeksi telinga, infeksi darah, dan bahkan kematian.

Vaksin ini diberikan sebanyak empat kali pada anak usia 2, 4, 6, dan 12 sampai 15 bulan untuk melindungi anak dari kuman yang dikenal sebagai bakteri pneumokokus.

Efek samping yang paling umum dari pemberian vaksin ini adalah mengantuk, bengkak di tempat suntikan, demam ringan, dan mudah emosi.

9. Vaksin Influenza (flu)
Pemberian vaksin ini terutama dilakukan di negara-negara 4 musim yang dilakukan setiap tahun dimulai pada musim gugur.

Centers for Disease Control and Prevention AS atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan pemberian vaksin ini untuk anak-anak usia 6 bulan atau lebih.

Efek samping yang umum dari vaksin ini adalah rasa sakit, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan. Bisa juga mengalami demam dan nyeri.

"Tapi jika anak Anda memiliki alergi telur maka tidak harus dilakukan vaksinasi influenza," kata Dr Emas-von Simson.

9. Vaksin Rotavirus (RV)

Vaksin Rotavirus (RV) dengan merek seperti RotaTeq, Rotarix diberikan kepada anak-anak usia 2 dan 4 bulan. RotaTeq juga diberikan pada anak usia 6 bulan. Vaksin ini melindungi anak terkena diare parah serta muntah-muntah yang banyak terjadi pada anak-anak di seluruh dunia.

Vaksin ini berbentuk cairan dan diberikan melalui mulut bayi. Efek sampingnya anak gampang emosi, diare ringan atau muntah-muntah.

10. Vaksin Hepatitis A
Di Indonesia, balita jarang diberikan vaksin hepatitis A tapi langsung hepatitis B karena lebih berbahaya hepatitis B.

Anak-anak gampang tertular hepatitis A dari makanan atau minuman. Ini adalah infeksi virus yang mempengaruhi hati, dan dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk demam, kelelahan, sakit kuning, dan kehilangan nafsu makan.

Pemberian vaksin ini diberikan pada anak-anak usia 12 sampai 23 bulan. Efek sampingnya rasa sakit di tempat suntikan, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan sementara.

​https://health.detik.com/read/2011/03/09/133113/1587761/764/10-vaksin-yang-dibutuhkan-balita

0 Comments

    Arsip

    December 2021
    November 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    November 2020
    October 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    November 2018
    September 2018
    August 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    January 2018
    December 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    August 2016
    April 2016

This is the background of the Bottom Area shown below. It'll display correctly on published site.
If you don't want background for the bottom area, simply hover over the bottom of this image to delete it. The background of the bottom area will be a solid dark color.

Hubungi Kami
Layanan
Obstetri & Ginekologi
Andrologi & Kesuburan Pria
Kesehatan Anak
Kesehatan Kulit & Kecantikan
Kesehatan Gigi & Mulut
Kesehatan Gizi Dewasa
Radiologi
Dokter Umum
Rawat Inap
Laboratorium Umum
Psikolog
Layanan Khusus
Inseminasi
Bayi Tabung
Andrologi
Fertility Check
Prenatal Screening
Skin Rejuvenation
Psoriasis
Konsultasi Psikolog Pra Program

Dokter Kami
Jadwal Dokter
Profile Dokter

Tentang Kami
​Sejarah
Visi & Misi
Promo & Artikel
Promo
Artikel Kesehatan
Kerjasama Asuransi
Event & Seminar


Contact Us
Hubungi Kami
Karir

Our location
Jalan Wijaya I No. 45, Petogogan, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170 - Indonesia
2023 SamMarie Family Healthcare | All Rights Reserved