Fertility Check
Tes kesuburan untuk pasangan suami istri perlu dilakukan untuk pasangan yang akan menikah, baru menikah, atau belum hamil setelah melakukan hubungan badan secara teratur tanpa alat kontrasepsi selama 6 bulan untuk wanita di atas usia 35 tahun atau 12 bulan untuk wanita di bawah usia 35 tahun. 

Setiap pasangan yang baru menikah tentunya ingin langsung mendapat keturunan yang sehat secara cepat beberapa bulan setelah menikah, namun dengan pengaruh gaya hidup sedentary dan usia menikah yang semakin tinggi, angka fertilitas kian turun.

Angka kesuburan di Asia Tenggara menurun sebanyak 50% dalam kurun waktu 50 tahun terakhir (World Population Prospects: The 2004 Revision, United Nations Population Division, New York). Belum lagi penyakit seperti endometriosis, PCOS, dan disfungsi ereksi yang bahkan bisa menyerang pasien dengan umur yang masih sangat muda. Umumnya pengecekan kesuburan dilakukan apabila pasangan menikah mencurigai adanya masalah seksual atau infertilitas, dan itu bisa memakan waktu bertahun-tahun karena mengharapkan keajaiban atau menghindari masalah. Padahal pengecekan kesuburan bukan hanya untuk mengecek tingkat probabilitas kehamilan, tapi juga kesehatan organ reproduksi dalam rangka meningkatkan kesehatan dan mendeteksi penyakit sejak dini.

Apa saja yang diperiksa dalam pemeriksaan kesuburan secara umum? Berikut adalah daftar pengecekan dalam tes kesuburan yang dilakukan sebagai upaya persiapan program hamil di SamMarie Wijaya:

1. Tes Darah
Tes Darah lengkap yang juga dilengkapi tes hormone berfungsi untuk mengetahui kesehatan metabolisme seseorang. Hormon yang diperiksa antara lain LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), progesterone, prolactin, testosterone, dan lainnya.

2. USG
Ultrasound diperlukan untuk memeriksa ketebalan rahim, memonitor perkembangan folikel, mendeteksi kelainan pada rahim dan juga ovarium. Pada laki-laki, USG dilakukan untuk menghitung volume testis dan mendeteksi kelainan pada organ reproduksi.

3. HSG
HSG atau Histerosalpingografi digunakan untuk melihat saluran rahim dan tuba Fallopii. Cairan dimasukkan ke dalam mulut Rahim kemudian lewat x-ray perjalanan cairan tersebut akan menunjukkan apakah ada sumbatan di tuba falopi. Apabila ditemukan ada kelainan, pemeriksaan bisa berlanjut kepada histeroskopi atau laparoskopi.

4. Pap Smear
Pap smear merupakan tindakan pengecekan untuk kanker serviks yang perlu dilakukan secara regular. Pap smear mulai diperlukan sejak wanita berumur 21 tahun untuk mencegah risiko kanker atau infeksi lainnya. Frekuensi melakukan pap smear adalah 3 tahun sekali dan apabila anda sudah teratur melakukannya dan menjalani hidup sehat, frekuensinya bisa diturunkan menjadi 5 tahun sekali. Apabila anda terkena HIV atau sedang menjalani perawatan yang menurunkan imunitas tubuh, pap smear bisa dilakukan lebih sering. Dokter akan mengambil contoh jaringan dari rahim anda kemudian memeriksa apakah ada kelainan atau infeksi dari jaringan tersebut. Prosesnya cepat, dan dampaknya sangat signifikan bagi kesehatan reproduksi wanita.

5. Analisis Sperma
Sperma yang normal dinilai dari bentuk, ukuran, jumlah, dan gerak. Apabila salah satu saja dari aspek penilaian tersebut tidak lolos, maka diperlukan upaya penanganan menyehatkan sperma. Upaya ini bisa berarti gaya hidup, obat dari dokter, ataupun tindakan pembedahan. Pemeriksaan dilakukan di Klinik SamMarie Family Healthcare dan anda diminta untuk tidak terlibat dalam aktivitas seksual baik sendiri ataupun dengan pasangan minimal 48 jam sebelum melakukan uji sperma.

Tes kesuburan hanya membutuhkan usaha sedikit dari pasangan dan calon bapak dan ibu, tapi efeknya sangat menentukan kualitas hidup pasangan dan juga calon bayi yang akan dikandung. Lakukan pemeriksaan kesuburan pasangan anda di SamMarie Family Healthcare. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.
Artikle terkait :
JADWAL DOKTER