RSIA SAMMARIE WIJAYA
Call Us : 021 - 721 1305
Location : Jalan Wijaya I No.45Email : contact.samwijaya@sammarie.com
  • Home
    • Tentang Kami
    • Sejarah
  • Layanan
    • Obstetri & Ginekologi
    • Andrologi & Kesuburan Pria
    • Kesehatan Anak
    • Kesehatan Kulit & Kecantikan
    • Kesehatan Gigi & Mulut
    • Kesehatan Gizi Dewasa
    • Dokter Umum
    • Rawat Inap
    • Laboratorium Umum
  • Jadwal Dokter
    • Profil Dokter
  • Layanan Khusus
    • Inseminasi
    • Bayi Tabung
    • Andrologi
    • PCOS
    • Fertility Check
    • Prenatal Screening
    • Skin Rejuvenation
    • Psoriasis
  • promo & artikel
    • Promo
    • Artikel Kesehatan
    • Kerjasama Asuransi
    • Event & Seminar
  • Contact Us

Mengenal Gangguan Makan Atau Eating Disorder

4/22/2019

2 Comments

 
Picture
Gangguan makan atau eating disorder adalah penyakit di mana penderita mengalami gangguan dalam kebiasaan makan, pikiran, serta emosi.

Eating disorder di Indonesia masih menjadi hal yang kurang umum karena minim sekali pengetahuan mengenai gangguan pola makan di kalangan masyarakat. Eating disorder umumnya disebabkan oleh faktor psikologis. Eating disorder dibagi menjadi :

1. Anorexia Nervosa
Gangguan pola makan yang dapat didiagnosa dari berlebihan dalam membatasi asupan makan untuk menjaga atau menurunkan berat badan. Hal ini biasanya didasari keinginan untuk mencapai suatu bentuk tubuh ideal menurut penderita. Ciri-ciri Anorexia Nervosa di antaranya adalah berat badan di bawah normal, ketakutan berlebih apabila naik berat badan, menyangkal perasaan lapar, sering merasa pusing, gangguan tidur, kulit kering, kuku dan rambut rapuh, lemah otot, rentan terserang penyakit, dan lambat menyembuhkan luka.

2. Bullimia Nervosa
Gangguan pola makan yang meliputi makan dalam porsi besar (biasanya makanan yang memiliki kalori, garam, dan gula tinggi) kemudian diikuti kebiasaan mengeluarkan atau memuntahkan kembali makanan tersebut sebagai upaya kompensasi karena sudah mengonsumsi makanan yang terlalu banyak. Obat pencahar, teh pelangsing, suplemen kesehatan lainnya juga sering dilakukan agar makanan tersebut tidak tercerna dengan baik dengan harapan berat badan tidak naik atau terjaga walaupun pada kondisi Bullimia Nervosa berat badan sudah underweight.

3. Binge Eating Disorder
Binge eating disorder merupakan gangguan pola makan di mana penderita mengonsumsi makanan dalam porsi besar, kemudian merasa bersalah karena sudah melakukan hal tersebut. Namun pelarian dari rasa bersalah tersebut adalah makan dalam porsi besar. Begitu terus siklus makan yang terjadi (biasanya menahun) sehingga efeknya adalah kenaikan berat badan yang tidak terkontrol dan penyakit-penyakit degeneratif. Wanita lebih rentan terkena binge eating daripada laki-laki  karena wanita lebih sering menggunakan emotion-focused-coping daripada problem-focused-coping sehingga makan menjadi pelarian yang paling menenangkan untuk dirinya. Ciri-ciri binge eating adalah tetap makan walaupun sebenarnya sudah kenyang, tidak punya kontrol untuk berhenti makan, menumpuk persediaan makanan untuk dikonsumsi sembunyi-sembunyi, di depan orang lain porsinya biasa tapi ketika makan sendiri porsinya sangat banyak, merasa hampa dan kosong saat makan, merasakan kelegaan yang hanya bisa diobati dengan makan, dan tidak pernah merasa puas dengan jumlah makanan yang dikonsumsi.

4. Orthorexia
Pertama kali disebutkan di tahun 1998, orthorexia adalah gangguan makan di mana penderita terobsesi dengan makanan yang diklaim "sehat". Penderita akan sangat stress apabila tidak menemukan makanan yang sehat menurut kepercayaannya, dan membatasi asupan makanannya menjadi hanya itu-itu saja. Mengapa peduli makanan sehat bisa menjadi gangguan makan? Kata kuncinya adalah "terlalu peduli" dan "terlalu membatasi". Sehingga tubuh stress dan tidak mendapatkan nutrisi yang dia perlukan. Contohnya paham fruitarianisme atau fruitarian yang mengonsumsi buah minimal 75% asupan makanan setiap hari. Bahkan pada kasus ekstrim, fruitarian tidak mengonsumsi apapun selain buah yang jatuh alami dari pohon. Apabila dilakukan dalam jangka panjang, hal ini berdampak kepada sistem pencernaan yang tidak lagi bisa mencerna makanan lainnya. Padahal tubuh manusia sudah didesain sedemikian rupa untuk mengonsumsi sumber makanan lainnya seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, nasi, dan lain-lain hingga protein hewani. Dampaknya adalah gangguan enzim pencernaan dan malnutrisi.

Feeding Disorder/Gangguan Pemberian Makan
Selain eating disorder, sebenarnya ada yang disebut dengan nama feeding disorder, yaitu gangguan pemberian pola makan saat anak masih kecil yang akan berpengaruh terhadap pola makan di saat anak tersebut tumbuh dewasa.

1. Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (ARFID)
Bahasa awamnya adalah picky eater. Hal ini biasanya dimulai dari anak usia dini. Apabila tidak ditangani, maka ARFID dapat berlanjut ke usia remaja, dan bahkan usia dewasa. ARFID bukan sekedar picky eater biasa di mana anak tidak kenal suatu makanan tertentu maka dia tidak mau mencobanya, atau hanya mau makan nugget dan strawberry untuk sarapan. Tapi mencoba makanan baru sangat menakutkan sampai penderita berpikir "kalau saya makan makanan tersebut, saya bisa mati". Penyebab ARFID ini sangat kompleks, seperti trauma tersedak saat kecil, proses MPASI yang kurang tepat, leher terjerat tali pusar saat dilahirkan, hingga trauma di dalam perut ibu. Penderita ARFID merasakan depresi karena ketakutannya, dan biasanya akan menarik diri dari kegiatan sosial dikarenakan takut ditawari berbagai macam makanan atau dihakimi karena pilihan makanannya.  
 
2. Pica
Gangguan makan yang menambahkan atau hanya mengonsumsi sesuatu yang tidak dikategorikan sebagai makanan pada umumnya seperti paku, rambut, tanah, piring, dan lainnya. Kebiasaan ini bisa berlangsung lebih dari 1 bulan hingga bertahun-tahun. Kebiasaan ini tidak termasuk faktor pengobatan dan budaya seperti mengonsumsi tanah liat pada beberapa kebudayaan. Pica seringkali diasosiasikan dengan gangguan kesehatan seperti autisme, skizofrenia, dan keterbelakangan mental. Penyakit yang bisa muncul akibat pica adalah malnutrisi dan anemia. Kebiasaan pica bisa saja muncul pada ibu hamil, namun dokter akan mendiagnosa apakah ini termasuk bentuk gangguan makan atau bukan.

3. Rumination Disorder
Rumination disorder merupakan perilaku atau kebiasaan mengunyah, menelan, atau memuntahkan makanan yang sudah ditelan sebelumnya (regurgitasi) dan terjadi secara berulang. Regurgitasi merupakan naiknya makanan dari kerongkongan atau lambung tanpa disertai mual ataupun kontraksi perut. Penderita juga tidak melakukan hal tersebut sengaja karena ingin menjaga berat badan, menurunkan berat badan, stress, atau disertai perasaan jijik. Keadaan ini biasanya disebabkan kemampuan saluran pencernaan yang tidak sempurna. Penyebab regurgitasi pada dewasa bermacam-macam, seperti kenaikan asam lambung, penyempitan atau penyumbatan kerongkongan, depresi, hingga kanker kerongkongan. Regurgitasi normal terjadi pada bayi dan jarang ditemukan pada orang dewasa.

Gangguan Makan Lainnya
Seiring berkembangnya zaman dan juga umat manusia, maka gangguan makan juga semakin banyak jenisnya. Muncullah kategori-kategori baru yang masih didiskusikan oleh tenaga ahli seperti:

1. Other Specified Feeding or Eating Disorder (OSFED)
Dahulu dikenal dengan nama EDNOS (Eating Disorder Not Otherwise Specified), baik EDNOS maupun OSFED melingkupi semua kriteria yang jatuh di luar kategori awal di atas. Contohnya adalah :
- Atypical Anorexia Nervosa : Walaupun menunjukkan gejala seperti anorexia, namun berat badan sebenarnya masih dalam kategori normal.
- Binge eating disorder (limited duration) biasanya dilakukan dalam periode kurang dari 3 bulan. Pada orang perkotaan, umumnya binge eating disorder dipengaruhi stress dalam periode tertentu.
- Bulimia nervosa (limited duration)
seluruh kriteria bulimia nervosa dipenuhi namun dalam periode kurang dari 3 bulan.
- Purging disorder
melakukan sesuatu sebagai upaya kompensasi terhadap asupan makanan tapi tanpa disertai binge eating.
- Night eating syndrome
memakan snack setelah tidur dan terbangun di malam hari. Sayangnya snack yang dimakan biasanya adalah comfort food yang tinggi kalori, gula, dan atau garam. Sehingga tidur menjadi tidak nyenyak, bangun menjadi tidak bertenaga.

2. Unspecified Feeding or Eating Disorder (UFED)
Gejala gangguan makan yang menunjukkan efek stress yang signifikan sehingga membatasi lingkup sosial, kerja, tapi tidak CUKUP memenuhi kriteria yang disebutkan di atas.

3. Laxative Abuse
Penggunaan obat pencahar yang berlebihan dalam waktu lama tentunya akan menimbulkan efek tidak baik pada tubuh. Bahaya yang ditimbulkan di antaranya ketidakseimbangan elektrolit, dehidrasi, resistensi laxative pada usus besar sehingga dosis harus dinaikkan terus menerus, gerakan usus menjadi malas, dan gangguan penyerapan nutrisi yang tidak sempat dicerna.

4. Compulsive Exercise
Latihan fisik berlebihan dapat menjadi gangguan karena menimbulkan efek psikologis negatif pada penderitanya. Ciri-cirinya antara lain : melakukan latihan fisik hingga memforsir diri berlebihan, tetap latihan walaupun sedang sakit atau cedera, latihan fisik digunakan sebagai pelarian dari masalah emosi, latihan fisik untuk menghukum diri atau membuang kalori, latihan fisik sebagai alasan untuk makan banyak, overtraining, dan menghindari pertemuan dengan teman serta keluarga. Dampak buruk dari compulsive exercise ini adalah berkurangnya kepadatan tulang (osteopenia/osteoporosis), gangguan siklus menstruasi, sakit pada persendian, lelah, dan cedera berkepanjangan.

Terapi Untuk Membantu Mengatasi Gangguan Makan
Terapi yang membantu mengatasi gangguan makan adalah :
1. Cognitive Behavioral Therapy
sebuah terapi yang membantu penderita memahami pikiran dan perasaan yang mempengaruhi gangguan makan
2. Interpersonal Psychotherapy / Family Based Therapy
Sebuah bentuk terapi yang memfokuskan hubungan penderita dengan keluarga dan teman dan bagaimana penderita memandang dirinya sendiri.
3. Dialectal Behavior Therapy
Terapi untuk memfokuskan diri dalam mengelola stress dan emosi.
4. Support group
Bergabung dalam komunitas hidup sehat, atau komunitas eating disorder, guna mendapatkan perasaan kebersamaan.
5. Terapi obat
Mengurangi kecemasan dengan penggunaan obat dalam jangka waktu tertentu untuk menghilangkan ketakutan berlebih. Tapi penggunaan obat ini sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan ketagihan. Disarankan mengonsumsi obat di bawah pengawasan dokter dan dibarengi dengan terapi lainnya.
6. Meditasi dan olahraga
Aktivitas fisik dapat meningkatkan endorfin sehingga kecemasan dan ketakutan menjadi berkurang. Lakukan kegiatan yang menyenangkan agar fokus terhadap makanan atau body image berkurang.

Gangguan makan bisa disembuhkan dengan terapi yang disiplin dan membutuhkan dukungan seluruh anggota keluarga dan teman terdekat. Tahap pertama adalah penderita harus sadar dahulu bahwa ini adalah suatu gangguan makan yang harus diperbaiki, baru mulai melakukan pengobatan atau terapi di klinik atau rumah sakit terpercaya. Jangan sekedar menerapkan ilmu yang didapat dari sumber tidak terpercaya karena ditakutkan malah memperparah kondisi penderita.

SamMarie menyediakan jasa konsultasi profesional dokter spesialis gizi dan psikolog untuk menangani gangguan makan dan depresi. Untuk informasi silakan hubungi 021 7211 305 atau kunjungi klinik SamMarie di Jl Wijaya 1 no 45 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.


Sumber :
https://www.nationaleatingdisorders.org/information-eating-disorder

Artikel terkait :
  • Pola Makan Seimbang dan Asupan Nutrisi Gizi Yang Cukup Bagi Kesehatan
  • Tips Saat Beri Bekal Makan Anak Anda
  • Pentingnya Protein Untuk Ibu Hamil
Jadwal Dokter
Profil Dokter
2 Comments

Berkenalan dengan Dokter SPOG KFER di SamMarie Wijaya Jakarta

4/12/2019

0 Comments

 
Picture
Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Seorang dokter yang ingin menjadi dokter spesialis harus menjalani pendidikan tambahan yaitu pendidikan dokter spesialis setelah pendidikan dokter umum.

Pendidikan dokter spesialis di Indonesia dinamakan Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS. Lama pendidikan ini bervariasi rata-rata 8 semester.

Setelah lulus pendidikan dokter spesialis, ada lagi jenjang lebih tinggi dalam bidang keprofesian yaitu sub-spesialis atau konsultan. Pendidikan ini biasanya dijalani selama 4 hingga 6 semester. Sub spesialis dalam ilmu Obstetri dan Ginekologi ada 5, yaitu :

1. Konsultan Uroginekologi dan Bedah Rekonstruksi Panggul
Uroginekologi dan rekonstruksi adalah subspesialisasi yang mempelajari dasar panggul perempuan beserta gangguannya, atau fungsi dasar panggul. Dasar panggul sendiri merupakan sekumpulan jaringan yang menyokong organ reproduksi seperti rahim, vagina, saluran kemih bawah, dan saluran anorektal).
2. Konsultan Fetomaternal (KFM)
KFM atau konsultan fetomaternal merupakan subspesialis obgyn yang mendiagnosa atau mendeteksi kelainan pada janin atau ibu. Pemeriksaan fetomaternal meliputi deteksi kelainan genetik, gangguan pembentukan organ, deteksi keguguran, kelahiran prematur, hingga screening untuk kelainan kromosom. Pemeriksaan fetomaternal biasanya akan disarankan untuk ibu-ibu hamil dengan risiko tinggi, seperti jantung, diabetes, infeksi virus berbahaya, keguguran berulang yang tidak diketahui sebabnya, penyakit asma, paru, lupus dan lain-lain.
3. Konsultan Onkologi Ginekologi (KOnk)
KOnk atau konsultan onkologi adalah bidang khusus pengobatan obgyn yang mempunyai fokus pada diagnosis dan perawatan bagi kaum wanita yang menderita kanker di organ reproduksinya. Hal ini termasuk kanker indung telur, kanker rahim, kanker vagina, kanker serviks, dan kanker vulvar.
4. Konsultan Obstetri- Ginekologi Sosial
Konsultan OBSOS ini merupakan pengembangan obstetri dan ginekologi dan tatalaksananya dengan mengikutsertakan ilmu pencegahan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) sehingga ikut serta memperhitungkan faktor lingkungan yang berkaitan dengan fenomena kematian maternal dan perinatal serta penyakit alat reproduksi wanita. Oleh karena itu diperlukan pendidikan khusus, sehingga dapat dihasilkan Obstetri dan Ginekologi Konsultan (Sub Spesialis) yang mempunyai kompetensi dalam memberikan konsultasi untuk menyelesaikan masalah kesehatan reproduksi secara individu serta dalam masyarakat secara holistik, paripurna dan terintegrasi.
5. Konsultan Fertilitas-Endokrinologi Reproduksi (KFER)
Sub-spesialis KFER merupakan ilmu yang mempelajari perilaku atau aktivitas psikis yang berkaitan atau terjadi karena perubahan pada sistem endokrin terhadap organ reproduksi. Hal ini dikarenakan sistem reproduksi manusia sangat dipengaruhi oleh cara kerja hormon, sehingga memperbaiki status kesuburan berarti memperbaiki cara kerja hormon yang ada di tubuh manusia tersebut.

Kapan anda harus menemui dokter Sp. OG-KFER?
Apabila anda memiliki tanda-tanda berikut sebaiknya anda mengunjungi dokter spog kfer :
  • Anda dan pasangan belum hamil setelah 1 tahun berhubungan badan secara teratur tanpa alat kontrasepsi
  • Anda dan pasangan mengalami keguguran berulang
  • Anda atau pasangan menunjukkan tanda ketidakseimbangan hormon seperti siklus menstruasi tidak teratur, tumbuh rambut kasar di dada, mulut, dan dada untuk wanita, serta kerontokan rambut yang parah.
  • Anda memiliki kelainan bawaan yang dapat mengganggu sistem endokrin
  • Anda memiliki riwayat diabetes
  • Anda memiliki penyakit lain yang berkaitan dengan endokrin dan sedang menjalani pengobatan selama program kehamilan

Siapa saja dokter Sp. OG-KFER yang praktik di SamMarie Family Healthcare?
Dokter spog KFER yang berpraktik di SamMarie Family Healthcare Jakarta adalah

1.Prof. Dr. dr. T. Z. Jacoeb, Sp. OG-KFER
Dokter Jacoeb atau kerap dipanggil Prof Jacoeb adalah salah satu founder SamMarie Group. Beliau sudah menjalankan praktik di SamMarie sejak 1998 dan memang memfokuskan pada bidang infertilitas.

Klik di sini untuk mengetahui jadwal praktik Prof Jacoeb

2. dr. Niken Pudji Pangastuti, Sp. OG-KFER
Dokter Niken merupakan salah satu dokter KFER wanita yang menjadi tujuan para pasien karena dokter niken supel, ramah, dan nyaman diajak berdiskusi (berdasarkan testimoni pasien).

Klik di sini untuk mengetahui jadwal praktik dr Niken

Kini anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis obgyn sesuai dengan kebutuhan anda. Apabila anda ingin membuat reservasi konsultasi, silakan hubungi 021 7211 305 atau kunjungi klinik SamMarie Family Healthcare di Jl Wijaya 1 no 45,  Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Artikel terkait :
  • Tips Memilih Dokter Kandungan
  • Tips Memilih Klinik Infertilitas Untuk Kesuburan dan Program Hamil
  • Sharing Program Kehamilan Sukses SamMarie Family Healthcare
Jadwal Dokter
Profil Dokter
0 Comments

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Sesuai Jenisnya

4/8/2019

0 Comments

 
Picture

Apa masalah kulit yang paling menyebalkan? tentu saja yang pertama terpikirkan adalah jerawat.

Jerawat, atau bahasa latinnya Acne vulgaris, adalah suatu proses inflamatori/peradangan yang bersifat lokal pada unit pilosebaceous yang terdiri dari folikel rambut, kelenjar sebaceous, dan sehelai rambut tubuh. Unit ini terbanyak ada di wajah, dada, lengan atas, dan punggung. Jerawat menyerang 80% manusia usia 11-30 tahun.

Kelenjar sebaceous menghasilkan sebum (minyak) yang nantinya bergabung dengan sel yang terkelupas di dalam folikel rambut. Saat folikelnya penuh, maka sebum ini akan menyebar ke permukaan kulit menjadikan kulit berminyak. Jika sebum tidak dapat keluar dikarenakan adanya sumbatan, maka itulah yang menyebabkan jenis jerawat yang disebut komedo.

Bekas jerawat merupakan luka yang ditimbulkan oleh jerawat lama setelah jerawat sembuh. Kulit beregenerasi namun ternyata tidak sanggup untuk menjadikan kulit halus seperti sedia kala. Ketidaksempurnaan regenerasi tersebut menyebabkan luka yang disebut bekas jerawat.

Menurut American Society for Dermatologic Surgery, ada 2 tipe bekas/luka jerawat :

1. Hyperthropic atau keloid scarring
Apabila bekas jerawat berubah warna menjadi gelap dan terlihat seperti benjolan, ini adalah pertanda keloid sudah terbentuk. Keloid terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak kolagen saat menyembuhkan luka, sehingga menghasilkan jaringan yang timbul di atas permukaan kulit. Perawatan yang bisa dilakukan untuk menangani keloid adalah suntikan steroid, krim, hingga laser.

2. Atrophic atau depressed scarring
Bekas jerawat athropic terbentuk ketika ada jaringan yang hilang sehingga menimbulkan luka seperti bolong atau permukaan kulit yang tidak rata. Connolly (2017) menyebutkan bahwa ada 3 jenis utama luka athropic.

Icepick scar - merupakan tipe bekas jerawat yang paling sering ditemui, hingga 60-70% kasus. Disebut icepick karena seakan-akan kulit manusia ditusuk dengan alat icepick meninggalkan luka dengan diameter kecil (lebih kecil dari 2 mm) namun dalam. Karena lukanya dalam ,maka teknik menangani icepick scar harus dilakukan secara bertahap dan perawatan yang bisa dilakukan adalah laser treatment (fractional CO2 laser,ND-YAG), micro needling, punch excision, hingga PRP (Platelet Rich Plasma Therapy).

Boxcar scar - merupakan tipe bekas jerawat kedua yang sering ditemui. Luka boxcar ini lebih lebar, sekitar 1.5-4 mm dengan bentuk lingkaran atau oval seperti kawah. Hal ini terjadi karena kulit kehilangan jaringan dan rusaknya kolagen saat proses regenerasi kulit. Apabila luka boxcar tidak dalam, maka tindakan penghalusan kulit lebih mudah dilakukan. Tindakan yang dilakukan untuk mengobati boxcar di antaranya adalah micro needling, chemical peeling, laser treatment, punch excision, punch elevation, dermal filler, dan microdermabrasion.

Rolling scar - merupakan tipe luka atau bekas jerawat yang menyebabkan kulit menjadi bergelombang naik turun tapi tidak jelas bentuknya. Bekas jerawat ini terjadi karena jerawat meradang dalam waktu lama tanpa ditangani. Cara untuk memperbaiki bekas jerawat ini adalah dengan laser treatment dan dermal filler.

Selain menimbulkan kerusakan kulit dari segi bentuk, bekas jerawat juga bisa menimbulkan perubahan warna, yang disebut dengan hyperpigmentation.

Hyperpigmentation
Selain menyebabkan kehilangan dan penambahan jaringan kulit, bekas jerawat juga bisa muncul dalam bentuk perubahan warna kulit yang tidak merata. Bekas jerawat ini bisa hilang namun butuh waktu yang lama. Treatment yang digunakan adalah eksfoliasi, peeling (sebaiknya dilakukan dokter atau terapis kecantikan) hingga laer treatment. Untuk menyamarkan bekas jerawat ini, pastikan untuk selalu menggunakan sunscreen setiap dua jam sekali dan pilih SPF di atas 30 serta PA++ untuk perlindungan lengkap terhadap UVA dan UVB.

Sebaiknya perawatan luka jerawat ditangani secara profesional agar hasilnya optimal. SamMarie Family Healthcare menyediakan jasa menghilangkan bekas jerawat dengan perawatan kulit terkini dan harga terjangkau, dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan terapis berpengalaman, serta ditunjang teknologi terbaru.

Silakan datang langsung ke klinik SamMarie Family Healthcare di Jl Wijaya I no 45 Jakarta Selatan pada jam praktik dokter atau hubungi 021 7211 305 untuk informasi lebih lanjut.

Sumber :
1. Connolly, Deirdre et al. 2017. Acne Scarring—Pathogenesis, Evaluation, and Treatment Options. J Clin Aesthet Dermatol. 2017 Sep; 10(9): 12–23. PubMed PMID : 29344322. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5749614/ (Accessed on 27 Mar 2019)
2. American Society for Dermatologic Surgery. https://www.asds.net/skin-experts/skin-conditions/acne-scars


Artikel terkait :
  • Scarlet
  • Skin Rejuvenation
Jadwal Dokter
Profil Dokter
0 Comments

    Arsip

    December 2021
    November 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    November 2020
    October 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    November 2018
    September 2018
    August 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    January 2018
    December 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    August 2016
    April 2016

This is the background of the Bottom Area shown below. It'll display correctly on published site.
If you don't want background for the bottom area, simply hover over the bottom of this image to delete it. The background of the bottom area will be a solid dark color.

Click to set custom HTML
Hubungi Kami
Layanan
Obstetri & Ginekologi
Andrologi & Kesuburan Pria
Kesehatan Anak
Kesehatan Kulit & Kecantikan
Kesehatan Gigi & Mulut
Kesehatan Gizi Dewasa
Radiologi
Dokter Umum
Rawat Inap
Laboratorium Umum
Psikolog
Layanan Khusus
Inseminasi
Bayi Tabung
Andrologi
Fertility Check
Prenatal Screening
Skin Rejuvenation
Psoriasis
Konsultasi Psikolog Pra Program

Dokter Kami
Jadwal Dokter
Profile Dokter

Tentang Kami
​Sejarah
Visi & Misi
Promo & Artikel
Promo
Artikel Kesehatan
Kerjasama Asuransi
Event & Seminar


Contact Us
Hubungi Kami
Karir

Our location
Jalan Wijaya I No. 45, Petogogan, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170 - Indonesia
2023 SamMarie Family Healthcare | All Rights Reserved