Baca cerita lengkapnya di http://phies.blogspot.com/2013/01/the-journey-to-pregnancy.html
Setelah genap 1 tahun usia pernikahan kami, kami memutuskan untuk memeriksakan diri kami ke dokter dalam rangka program punya momongan. Berhubung HUT pernikahan kami di bulan Juni, dan bulan Juli- Agustus sangatlah sibuk (kami sekeluarga pergi Umroh, dilanjutkan dengan puasa Ramadhan – Lebaran – mudik ke Purwokerto – dll), kami baru periksa ke dokter bulan September 2012. Persis setelah haid saya selesai.
Kami mendapat rekomendasi dari teman mengenai Prof. T. Z. Jacoeb yang memiliki Klinik Sam Marie di Jl. Wijaya, mengenai program kehamilan ini. Teman kami itu mempunyai siklus haid yang tidak teratur, namun setelah melakukan sederet program di Sam Marie, dalam jangka waktu kira2 2 bulan, alhamdulillah langsung hamil.
Berikut langkah2 yang kami lakukan:
10 September 2012
Pertama kali ke Sam Marie, dilakukan USG Trans-V, alhamdulillah hasilnya rahim saya OK. Pertanyaan pertama Prof. Jacoeb “Kamu naik berapa kilo setelah menikah? Karena perubahan berat badan bisa memicu perubahan hormon yang ditakutkan mengganggu hormon kesuburan” Jlebb... tau aja ini Prof kalo eike melarrr setelah nikah :D Akhirnya beliau merujuk saya menemui dokter gizi yang kebetulan praktik di Klinik Sam Marie juga.
15 September 2012
Menemui dr. Shanty, dan saya harus menurunkan berat sebanyak 5kg dengan diet karbohidrat dan berolahraga! Okeee... Kata dr. Shanty, tulang saya ini kecil, jadi memang sudah sewajarnya untuk tidak gemuk, kalau gemuk malah tidak sehat. Kalau yang tulangnya besar, memang wajar kalo bertubuh gemuk karena butuh energi lebih.
12 Oktober 2012
Kembali menemui dr. Shanty yang ternyata berat saya sudah turun 2kg dan lingkar badan ini-itu yang sudah menyusut. Alhamdulillaaaah... Hehehe.
Berhubung ini tanggal ini juga merupakan hari ke-7 setelah haid, sesuai prosedur, saya melakukan tes sebagai berikut:
-tes hormon pasutri
- tes TORCH – tes virus
- tes diabetes (karena dari keluarga bapak saya punya riwayat diabetes)
15 Oktober 2012
Mustinya saya datang untuk HSG (hari ke-10 setelah haid), tapi Kakek saya (adik nenek saya) meninggal, jadi kami melayat dan menunda HSG pada kesempatan berikutnya.
27 Oktober 2012
Menjalani proses mikrokuretase di Sam Marie, yaitu operasi kecil untuk melihat keadaan jaringan rahim. Gak tau gimana prosesnya soalnya kan dibius, bangun2 pas udah sadar, hehehe.
---Saya udah telat haid selama 1 minggu, jadi saya berharap bahwa saya hamil, mengingat sudah banyak juga program yang dijalani (diet, jamu shinse, dan mikrokuretase), tapi ternyata haid juga. Hiks... Akhirnya saya menghub Sam Marie untuk buat apoointment HSG di hari ke-10 setelah haid---
20 November 2012
Melakukan HSG untuk mengecek apakah ada penyumbatan di tuba falopii yang bisa mengganggu proses ovulasi. Alhamdulillah, tuba-nya paten. Prosesnya saya juga gak tau karena saya minta dibius aja daripada saya teriak2 kesakitan, hehehe.
26 November 2012
Suami melakukan analisa tes sperma & antibodi, sekaligus saya diambil darah. Proses laboratorium akan melihat bagaimana kinerja sperma suami saya itu di badan saya.
7 Desember 2012
Baca hasil semua tes bersama Prof. Jacoeb. Jeng jeng jeng jeng....
- Percaya gak percaya, hasil serangkaian tes medis itu HAMPIR SAMA dengan analisa shinse
8 Desember 2012
Berkonsultasi dengan dr. Sundari untuk penjelasan mengenai ILS (Imunisasi Leukosit Suami). Tujuannya adalah supaya polisinya gak galak, hehehe. Dengan disuntikkannya leukosit suami ke tubuh saya ini, diharapkan tubuh saya mulai berkenalan dengan suami, sehingga kalau ada prajuritnya suami yang masuk ke tubuh saya, bisa lebih mudah diterima.
ILS ini dilakukan 3x dengan jangka waktu 3 minggu dari masing2 ILS. Jika selama proses ILS ini saya hamil, maka ILS harus terus dilakukan hingga kandungan saya mencapai usia 3 bulan.
Tahap pertama dari ILS ini adalah tes virus di tubuh suami, karena ditakutkan ketika leukosit disuntikkan juga membawa virus. Alhamdulillah, suami saya bebas virus, hehehe (emangnye komputer...)
12 Desember 2012
Kembali menemui dr. Sundari untuk melakukan proses ILS itu sendiri. Pertama- tama, suami diambil darahnya dulu di lab untuk dipisahkan antara sel darah merah dan sel darah putih. Sembari menunggu, saya melakukan FRT (Food Response Test). FRT dilakukan untuk melihat makanan apakah yang harus saya hindari selama menjalani ILS ini. Kenapa? Makanan yang menimbulkan alergi bisa meningkatkan antibodi, alias polisinya akan semakin galak... nanti makin kasian dengan para prajuritnya.
Makanan yang harus dihindari: teh, kuning telur, kepiting.
Setelah leukosit suami siap, disuntikkanlah ke tangan saya. Selesai.
22 Desember 2012
Kebetulan bertepatan dengan hari Ibu, saya iseng untuk test pack, karena saya udah pengeen banget untuk jadi ibu. Alhamdulillah... POSITIF :) Langsung panggil Mama, telp suami (karena suami lg ada urusan di luar), dan telp Mama Mertua. Kami masih harap2 cemas, takutnya harapan palsu, oleh karenanya harus dipastikan dulu secara medis.
24 Desember 2012
Alhamdulillah usia kandungan saya sudah mencapai 5 minggu, dan tumbuhnya pun di dalam rahim. Subhanallah... Terima kasih ya Allah... Semoga kami bisa menjaga amanahMu ini. What a Christmas miracle! Hihihii. Btw, benar juga kata shinse pada bulan Oktober kemarin, katanya dalam 2 bulan bisa hamil.. Kebetulan yang menyenangkan! :D