Kesehatan saluran cerna adalah kunci sukses untuk optimalkan tumbuh kembang anak. Dengan memiliki saluran cerna yang baik, maka penyerapan nutrisi makanan pun akan berjalan dengan baik pula. Namun, saluran cerna anak rentan dan sensitif terhadap gangguan, sehingga bisa menyebabkan anak gagal tumbuh. Beberapa gangguan cerna yang kerap menimpa anak dan memiliki efek terhadap tumbuh kembang anak adalah diare dan konstipasi. Deteksi dini dan tata laksana akurat sangat diperlukan pada gangguan saluran cerna, agar kejadian berkepanjangan atau berulang.
Diare adalah kondisi anak buang air besar (BAB) cair lebih dari tiga kali sehari. Keadaan ini dapat disebabkan oleh infeksi, seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur, atau non-infeksi seperti alergi dan intoleransi makanan. Diare dapat dicegah dengan memberikan ASI ekslusif, makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai waktu dan kebutuhan bayi, menjaga kebersihan, dan imunisasi.
Konstipasi adalah kondisi anak mengalami BAB dengan tinja keras dan frekuensi kurang dari 2 kali dalam seminggu. Konstipasi dapat dicegah dengan memberikan cukup cairan dan serat yang cukup.
Saluran cerna yang sehat berarti dapat menjalankan fungsinya dengan optimal, tidak saja mencerna dan menyerap makanan, tetapi juga sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Keberadaan mikroflora di dalam saluran cerna juga memegang peran penting terhadap kematangan sistem imun anak. Saluran cerna bayi yang mendapat ASI didominasi oleh bakteri baik yang keberadaannya memberikan keuntungan bagi kesehatan saluran cerna. Oleh karena itu, pemberian ASI eksklusif 6 bulan menjadi sangat penting.
Apabila terdapat gangguan pencernaan pada periode tersebut akan berisiko tinggi berdampak pada pertumbuhan anak dari sisi berat dan tinggi badan, dan lingkar kepala.
Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi sistem pencernaan bayi, ada yang berhubungan dengan sang ibu dan ada pula yang memang dari bayinya sendiri. Pencegahan terjadinya penyakit pada bayi bisa dilakukan sendiri oleh orangtua, sedangkan untuk penyembuhan penyakit akan membutuhkan pertolongan dari dokter.