Infertilitas adalah gangguan sistem reproduksi yang menyebabkan kegagalan untuk mencapai kehamilan setelah melakukan hubungan badan secara teratur tanpa alat kontrasepsi selama 6 bulan untuk wanita di atas usia 35 tahun atau 12 bulan untuk wanita di bawah usia 35 tahun.
Bayi yang sehat diperoleh melalui sel telur yang sehat, sperma yang sehat, serta kehamilan yang sehat. Penting bagi seorang wanita untuk memeriksakan kondisi kesehatannya sebelum menjalani program kehamilan. Pemeriksaan yang menyeluruh diperlukan untuk mengevaluasi kesehatan organ reproduksi dan kesiapan tubuh ibu dalam menerima kehamilan. Infeksi virus misalnya, akan sangat mempengaruhi kehamilan dan berisiko cacat pada bayi.
Berikut adalah daftar pemeriksaan kesehatan reproduksi yang sebaiknya dilakukan oleh wanita jika hendak menjalani program kehamilan di SamMarie Wijaya:
1. Konsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang dapat memengaruhi kemampuan calon ibu untuk hamil dan menjalani masa kehamilan, serta meningkatkan peluang bayi lahir sehat. Bawa serta catatan medis anda dan ceritakan semua pengalaman program hamil anda (apabila ada). Kapan anda sebaiknya berkonsultasi program hamil: datang bersama pasangan di hari ketika haid anda sudah bersih.
2. Pemeriksaan fisik alat kandungan oleh dokter spesialis kandungan. Dokter akan memeriksa kemungkinan adanya kelainan fisik yang bisa dilihat secara visual. Deteksi penyakit kelamin atau infeksi menular seksual bisa dideteksi pada tahap ini. Komunikasikan keluhan yang dirasakan agar dokter dapat memahami kondisi anda.
3. Ultrasonografi (USG). Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dilakukan untuk mengetahui kondisi rahim, indung telur, saluran telur dan adanya massa (tumor) kandungan seperti kista, miom, polip selaput rahim, dan sebagainya. USG yang dilakukan adalah USG transvaginal. Gunakan baju yang nyaman dan mudah dibuka seperti rok atau dress.
4. Tes Histerosalpingografi (HSG). Tindakan ini dilakukan di bagian radiologi, berfungsi untuk mengevaluasi rongga rahim dan saluran telur (tuba Fallopii). Baca lebih lengkap mengenai pemeriksaan HSG di link ini
5. Tes Darah. Tes darah ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan wanita, meliputi lab darah umum, TORSH-KM, dan hormon. Baca lebih lengkap mengenai pemeriksaan TORCH di link ini
6. Mikrokuretase. Tindakan ini bertujuan menilai kesuburan selaput rahim, pertumbuhan abnormal pada lapisan rahim agar tidak menghalangi tumbuh kembang janin ke depannya, terutama bagi wanita yang memiliki riwayat penebalan rahim dan keguguran.
7. Antibodi Antisperma untuk mengetahui reaksi tubuh wanita terhadap sperma suami. Pada proses pembuahan, sel telur harus bisa menerima spermatozoa baru kemudian terjadi pembuahan dan kehamilan. Namun pada beberapa kasus tertentu, spermatozoa suami mendapat penolakan dari tubuh istri sehingga spermatozoa tidak dapat membuahi sel telur. Hal ini disebabkan spermatozoa merupakan benda asing dan anti bodi anti sperma dibentuk secara alami oleh tubuh istri untuk membunuh sel spermatozoa tersebut. Oleh karena itu, terapi ILS diberikan untuk menekan anti bodi anti sperma (ASA) istri agar dapat menerima spermatozoa suami. Demikian pula apabila sel telur sudah dibuahi dan berkembang menjadi embrio, sel tubuh calon ibu menganggap embrio tersebut zat asing sehingga anti bodi nya akan menyerang embrio yang menyebabkan embrio bisa tidak berkembang. Maka dari itu dibutuhkan Blocking antibody yang bertujuan melindungi janin dari anti bodi tersebut dan bisa dibantu dengan terapi ILS. Baca lebih lengkap mengenai terapi ILS di link ini
SamMarie Wijaya menyediakan layanan pemeriksaan program hamil untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi (021)721 1305 atau whatsapp 0811 8981145.