Psoriasis artritis merupakan penyakit psoriasis yang menyerang sendi. Psoriasis artritis seringkali dikira rheumatoid arthritis (radang sendi) atau kombinasi dari keduanya, padahal bukan itu yang terjadi. Psoriasis artritis memiliki ciri-ciri yang mirip dengan radang sendi, namun juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Apa saja persamaan dan perbedaan antara keduanya? |
Sebelum menjelaskan mengenai perbedaan psoriasis artritis, perlu diketahui bahwa psoriasis artritis merupakan penyakit autoimun yang tidak menular, namun dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Itulah sebabnya deteksi dini psoriasis artritis penting untuk diketahui agar gejala tidak bertambah parah dan masa remisi bisa bertambah panjang.
Komplikasi Psoriasis Artritis
Psoriasis artritis dapat menyebabkan komplikasi misalnya:
- Inflamasi (peradangan) pada tendon (urat sendi) yang disebut entesitis atau enthesitis, yang umumnya ada di tendon kaki ( achilles tendon ) yang menyebabkan sakit saat berjalan.
- Inflamasi pada sendi tulang belakang yang disebut spondilitis yang menyebabkan sakit punggung.
- Inflamasi pada sendi antara tulang belakang dan tulang pinggul (pelvis) yang disebut sakroiliitis yang menyebabkan sakit punggung bagian bawah.
- Lepasnya kuku dari jari tangan dan kaki.
Walaupun reumatoid artritis (RA)atau radang sendi dan psoriasis artritis memiliki gejala yang mirip, namun mereka memiliki perbedaan yang bermakna
Berikut persamaan antara rheumatoid artritis dan psoriasis artritis
- Keduanya dapat menyebabkan kerusakan pada sendi baik di tangan, kaki, bahu, bahkan tulang belakang. Sendi yang terkena mulai dari jari tangan, jari kaki, hingga pinggul, lutut, dan pergelangan tangan.
- Keduanya dapat menyebabkan arthritis mutilans yaitu sebuah kondisi yang sangat parah yang ditandai dengan penyerapan kembali tulang oleh tubuh dan kerusakan berulang pada jaringan lunak. Bila salah satu penyakit ini mempengaruhi tangan, dapat terjadi fenomena telescoping fingers. Telescoping fingers adalah keadaan jari memendek karena jaringan tulang diserap kembali oleh tubuh dan kemungkinan terjadinya kehancuran jaringan halus pembentuk jari tangan secara berulang.
- Keduanya dapat menyebabkan inflamasi pada organ tubuh lain seperti paru-paru, hati, hingga mata.
- Keduanya dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Perbedaan antara radang sendi (rheumatoid artritis) dan psoriasis artritis:
- Radang sendi atau rheumatoid artritis merupakan penyakit yang umumnya simetris, menyerang kedua bagian tubuh pada organ yang sama, seperti kedua sendi tangan, kedua sendi kaki, kanan dan kiri. Psoriasis artritis walaupun bisa simetris, biasanya bersifat lokal.
- Psoriasis artritis memiliki ciri-ciri penebalan dan pengelupasan kulit yang tidak dimiliki oleh penderita Rheumatoid artritis atau radang sendi lainnya. Jadi penderita psoriasis sendi biasanya juga memiliki psoriasis kulit di tubuhnya, walaupun posisinya tidak selalu ada di dekat sendi.
Jadi, bagaimana mendeteksi psoriasis artritis?
- Mengalami psoriasis pada kulit sebelum menderita psoriasis artritis, umumnya pengidap psoriasis telah menunjukkan gejala psoriasis kulit selama 7 hingga 12 tahun. Penebalan kulit kepala adalah kondisi paling sering terjadi, dan sering dikira ketombe, sehingga secara tidak sadar dibiarkan bertambah parah.
- Kuku jari tangan dan kaki berlubang halus, menebal, hancur bahkan dapat terlepas dari dasarnya. Psoriasis kuku juga seringkali dikira jamur kuku, padahal kalau diteliti lebih jauh akan terlihat lubang-lubang halus pada kuku yang disertai bengkak pada sendi.
- Jari tangan dan kaki yang bengkak (daktilitis), di mana jari membengkak seperti sosis, merah, dan sulit ditekuk atau digerakkan. Kondisi ini juga merupakan salah satu pembeda antara radang sendi dan psoriasis sendi.
- Nyeri sendi pada salah satu bagian tubuh yang bersifat lokal. Psoriasis artritis bersifat asimetris, bisa hanya pada satu bagian saja; sedangkan lokasi nyeri pada RA, biasanya menyerang kanan dan kiri.
- Pada psoriasis artritis, sakit pada punggung atau tulang belakang yang terus menerus juga wajib diwaspadai, karena bisa jadi hal tersebut merupakan gejala spondiloartropati yang termasuk ankylosing spondylitis dan arthritis reaktif.
- Sakit pada tumit (entesitis) Selain menyerang sendi, psoriasis dapat menyerang ligamen dan tendo kaki, menyebabkan penderita sulit berjalan akibat sakit yang dideritanya.
- Inflamasi pada mata. Sakit pada sendi yang disertai radang pada mata seperti nyeri, mata merah, atau pandangan kabur dapat dikategorikan gejala psoriasis artritis.
Diagnosis Dokter Terhadap Psoriasis Artritis
Dokter dapat mendiagnosis psoriasis lewat pemeriksaan antara lain observasi langsung, wawancara, X-ray untuk melihat pembentukan tulang baru dan peradangan pada kapsul sendi serta titik-titik perlekatan tendo dan ligamen.
Pengobatan psoriasis artritis
- Pengobatan psoriasis sebaiknya dilakukan secepatnya untuk menghindari kerusakan jaringan lebih lanjut. Beberapa obat yang biasa digunakan adalah OAINS (seperti ibuprofen) dan obat antirematik pemodifikasi penyakit (DMARDs), yang dapat memperlambat atau mencegah kerusakan jaringan dan persendian serta perkembangan psoriasis arthritis.
- Bagi pasien yang tidak respons dengan pengobatan oral, subset dari DMARD yang disebut terapi biologis dapat direkomendasikan, yang biasanya diberikan melalui infus atau injeksi.
- Perawatan topikal untuk mengatasi gejala psoriasis meliputi krim retinoid dan steroid, krim vitamin D, dan krim asam salisilat tanpa resep, dalam bentuk gel, dan shampoo. Pemberian krim harus di bawah pengawasan dokter spesialis kulit yang berpengalaman menangani psoriasis, karena salah perawatan bisa menyebabkan gejala bertambah parah.
Apabila anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau reservasi konsultasi terkait psoriasis, silakan hubungi SamMarie Wijaya di 021 7211 305 atau whatsapp 0811 898 1145
Sumber artikel :
creakyjoints.org
Artikel ini sudah direview oleh Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp. KK (K) dokter Tjut merupakan dokter spesialis kulit yang berpraktik di SamMarie Wijaya. Selain menangani kasus penyakit kulit seperti jerawat, infeksi menular seksual, dan anti aging, dokter tjut telah puluhan tahun mengabdikan diri untuk merawat pasien kulit autoimun seperti psoriasis dan vitiligo.