Pernikahan adalah salah satu hal terindah dan terpenting dalam hidup seseorang. Pernikahan yang sehat diawali dengan pasangan yang sehat. Dengan selalu memastikan kesehatan anda dan pasangan, pernikahan bisa menjadi lebih bahagia. Pre-Marital Medical Check-Up adalah suatu rangkaian pemeriksaan kesehatan untuk pria dan wanita yang berfungsi memberikan gambaran umum mengenai kondisi kesehatan sistem reproduksi wanita maupun pria, terutama untuk mendeteksi adanya penyakit menular, menahun, atau penyakit yang dapat memengaruhi kesuburan pasangan maupun kesehatan janin. Pre-Marital Medical Check-Up atau Pemeriksaan Kesehatan Pra-Nikah memang belum umum dilakukan di Indonesia, namun pemeriksaan ini merupakan salah satu prosedur menjelang pernikahan yang sangat dianjurkan oleh pakar kesehatan. Beberapa negara sudah mulai memasukkan Pre-Marital Medical Check-Up sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan izin untuk menikah secara hukum. Salah satunya adalah Kementrian Kesehatan Saudi Arabia yang sejak tahun 2004 mewajibkan Pre-Marital Medical Check-Up ini untuk menurunkan angka terjadinya kelainan genetis generasi selanjutnya. Program tersebut dinamakan Pre-Marital Medical Test. Negara lain yang mengimplementasikan Pre Marital Medical Check Up ini adalah Tiongkok. Beberapa tindakan yang dilakukan dalam Pre-Marital Medical Check-Up adalah: 1. Pengecekan darah anda dan pasangan Cek darah berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada jumlah sel darah, tanda-tanda terinfeksi oleh penyakit hepatitis B, penyakit yang berhubungan dengan kelamin, dan infeksi penyakit yang bisa menyebabkan gangguan pada kesuburan pria maupun wanita. 2. USG transvaginal Untuk wanita juga dilakukan pemeriksaan kondisi rahim dengan USG. Gunanya adalah untuk mengetahui apakah ada sumbatan, kelainan bentuk, atau kista pada rahim yang mengharuskan dilakukan tindakan selanjutnya. 3. Analisis Sperma Rutin Untuk Pria dilakukan analisa sperma untuk mengetahui kualitas dan kuantitasnya. 4. Rontgen Pemeriksaan rontgen dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit pada paru-paru yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. 5. Konsultasi Dokter Berkonsultasi dengan dokter diperlukan agar program kehamilan, status kesehatan, dan tingkat kesuburan dapat dipelajari lebih lengkap. Dengan begitu, pasangan masing-masing dapat mengetahui dan melakukan langkah yang diperlukan. Bukan hanya untuk mencegah penyakit yang menular secara seksual, kondisi kesehatan calon orang tua juga dapat memicu kelainan pada calon buah hati seperti Down Syndrome, Anencephaly, atau Macrosomia. Kondisi kesehatan seperti Obesitas atau Diabetes juga berisiko untuk menurun ke buah hati. American Diabetes Association menyebutkan, satu dari dua anak berisiko mengidap Diabetes tipe 2 jika kedua orang tuanya mengidap Diabetes[TNZ1] . Sementara sebuah literatur menyebutkan bahwa kondisi obesitas pada orang tua meningkatkan risiko keturunan mengidap obesitas pula. [TNZ2] Pada dasarnya Pre-Marital Medical Check-Up dapat dilakukan kapanpun, namun sebaiknya dilakukan setidaknya 6 (enam) bulan sebelum menjelang hari pernikahan. Jika ditemukan masalah, dokter akan segera melakukan tindakan pengobatan pada calon mempelai untuk meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Pengobatan terkait sistem reproduksi umunya memakan waktu yang panjang, oleh karena itu alangkah baiknya apabila anda dan pasangan dapat mengetahui kondisi kesehatan masing-masing sebelum menikah. SamMarie Family Healthcare menyediakan layanan Pre Marital Medical Check-Up yang memungkinkan anda dan pasangan mendeteksi sedari dini masalah-masalah kesehatan apalagi yang berisiko diturunkan kepada calon buah hati nanti. Hubungi 021 7211 305 untuk informasi lebih lanjut atau kunjungi klinik SamMarie Family Healthcare di Jl Wijaya 1 no 45 Kebayoran Jakarta Selatan. |
Location : Jalan Wijaya I No.45Email : [email protected]