Rahim adalah organ reproduksi wanita yang memiliki bentuk seperti buah pir terbalik yang terhubung ke dua saluran telur (tuba fallopi) pada bagian atas dan vagina di bagian bawahnya. Rahim yang normal biasanya berkisar antara 7.5 cm panjang, 5 cm lebar, dan 2.5 cm dalam. Berikut adalah gambar bentuk rahim normal, yaitu rahim yang tidak memiliki kelainan dalam hal morfologi. Beberapa wanita memiliki bentuk rahim yang berbeda atau abnormal. Umumnya, tidak ada gejala yang dapat menunjukkan keadaan ini sampai wanita tersebut menjalani USG, mengalami kesulitan hamil, atau keguguran. Walaupun pada beberapa kasus wanita yang memiliki kelainan bentuk rahim mengalami pendarahan vagina, nyeri perut yang tidak nyaman, menstruasi amat menyiksa, aktivitas intim terasa menyakitkan, hingga keguguran berulang. Fakta di Inggris menunjukkan bahwa 1 dari 13 wanita yang menjalani perawatan infertilitas baru mengetahui bahwa bentuk rahimnya dikategorikan abnormal. 1 dari 8 wanita yang mengalami keguguran berulang juga baru mengetahui bahwa bentuk rahimnya dikategorikan abnormal. Berikut ini berbagai bentuk rahim serta dampak pada kehamilan : 1. Septate Uterus Kondisi di mana bagian dalam rahim wanita dibagi oleh dinding otot atau jaringan ikat fibrosa (septum). Septate uterus dapat membuat penderitanya sulit hamil dan meningkatkan risiko keguguran. Kemungkinan keguguran bagi pemilik rahim septate uterus berkisar di angka 25-40% padahal pada kondisi normal, kemungkinan keguguran adalah 20-25%. Selain itu, kemungkinan komplikasi pendarahan setelah persalinan juga lebih mungkin terjadi bagi wanita pemilik rahim septate. Penyebab dari bentuk rahim septate adalah bawaan lahir dan faktor genetik. 2. Bicornuate Uterus Bicornuate Uterus memiliki bentuk tidak seperti buah pir, melainkan seperti bentuk hati dengan lekukan dalam di bagian atas. Tidak memengaruhi kesuburan namun risiko keguguran dan kelahiran prematur lebih tinggi. Rahim bicornuate atau berbentuk jantung hati ini merupakan anomali bawaan lahir dan biasanya dipengaruhi faktor genetik atau keturunan. Dokter spesialis akan menyarankan pemeriksaan kehamilan yang ekstra untuk memonitor wanita dengan bentuk rahim jantung hati, atau pada kasus tertentu operasi untuk menghilangkan lekukan di atas rahim tersebut. 3. Didelphic Uterus Kondisi di mana rahim wanita memiliki dua rongga bagian dalam, dua serviks, dan dua vagina. Wanita dengan rahim ganda mampu hamil dan melahirkan, namun terkadang rentan mengalami ketidaksuburan, keguguran, melahirkan prematur, dan kelainan bentuk ginjal. Pada sebagian besar kasus, pemilik rahim ganda ini tidak mengalami gejala apapun, dan hanya bisa dideteksi lewat USG dan pemeriksaan dokter. Kasus ini terbilang sangat jarang dibandingkan bentuk kelainan rahim yang lain. Penelitian mengenai bentuk rahim ganda masih harus diteliti karena kasusnya sangat jarang. 4. Unicornuate Uterus Kondisi ini terjadi ketika rahim wanita hanya berukuran setengah dari normal dan memiliki satu saluran tuba fallopi. Sekitar 2.4-13% kasus kelainan bentuk rahim disumbangkan dari unicornuate uterus. Gejala yang kerap muncul adalah sakit perut yang berlebihan pada saat menstruasi. Walaupun pada beberapa kasus ditemukan wanita pemilik unicornuate uterus yang bisa hamil kembar dengan selamat, namun pengelolaan kehamilan untuk wanita pemilik unicornuate uterus harus dimonitor secara seksama karena memiliki risiko keguguran lebih besar. 5. Arcuate Uterus Bentuknya seperti rahim normal, hanya ada lekukan di atas dan masih bisa berfungsi normal. Umumnya pemilik arcuate uterus tidak memiliki masalah berarti dalam masalah kesuburan dan juga gangguan reproduksi. 6. Agenesis Uterus Bentuk rahim wanita ini menyebabkan vagina dan rahim tidak terbentuk dengan baik, berukuran kecil, bahkan tidak ada sama sekali. Wanita dengan kondisi ini umumnya akan sulit hamil karena kondisi rahimnya tidak ideal untuk pertumbuhan janin. Cara mendeteksi kelainan rahim Terdapat beragam cara yang dilakukan untuk mengetahui kondisi rahim oleh dokter spesialis kandungan, yaitu : 1. Pemeriksaan panggul 2. USG untuk melihat bentuk rahim 3. Laparoscopy 4. Hysterosalpingography (HSG) 5. MRI untuk pemeriksaan lebih detail Apabila anda memiliki masalah dengan kesuburan, kehamilan, atau sekedar ingin mengecek kesehatan organ reproduksi anda, silakan mendatangi dokter spesialis kandungan di SamMarie Family Healthcare yang bertempat di Jl Wijaya 1 no 45 Kebayoran Jakarta Selatan. Sumber: 1. https://www.healthline.com/health/ 2. https://www.popmama.com/pregnancy/third-trimester/annas/macam-macam-bentuk-rahim-abnormal-dan-dampaknya-bagi-janin/full 3. https://www.babycentre.co.uk/a551934/abnormalities-of-the-womb-uterus-in-pregnancy 4. Rezai, Shadi et al. Didelphys Uterus: A Case Report and Review of the Literature. 2015 Sep 7. US National Library of Medicine National Institute of Health. PMID 26435865 (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4576003/) 5. Caserta, Donatella et al. Pregnancy in a unicornuate uterus: a case report. 2014 April 29. Journal of Medical Case Reports. PMID 24779751. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4031931/) |
Location : Jalan Wijaya I No.45Email : [email protected]