Data di Amerika Serikat tahun 2004 menyebutkan beberapa kondisi wanita sebelum hamil dan berdampak pada kesehatan bayi yang dilahirkan. 78% ibu melakukan kunjungan ke dokter gigi, 53% tidak menggunakan kontrasepsi walau tidak berkeinginan hamil, 50% pengguna alkohol, 35% menggunakan multivitamin, 30% melakukan konseling kesehatan, 23% merokok, 22% obesitas, 19% stress, 13 % mengalami gizi kurang, 13% mengalami kelebihan berat badan, 12% pernah melahirkan bayi berat lahir rendah, 12% pernah melahirkan bayi prematur, dan 10 % anemia (kurang darah).
Hal lain yang menarik disimak adalah data mengenai kecacatan. 3% bayi baru lahir tiap tahunnya memiliki minimal satu kecacatan. Angka kejadian cacat tabung saraf (otak dan tulang belakang) adalah 0,9 per 1000 kelahiran bayi hidup. Lantas bagaimana agar risiko ini bisa kita minimalkan? Strategi mencegah risiko kehamilan, kita mulai sebelum kehamilan.
Konseling pranikah adalah upaya yang bertujuan untuk mengenali dan memodifikasi risiko kesehatan, perilaku dan sosial pada kesehatan wanita atau dampak kehamilan melalui pencegahan dan pengobatan.
Penting bagi pasangan untuk melakukan konseling perencanaan kehamilan dengan dokter. Hal ini bertujuan untuk:
- Menambah pengetahuan, sikap, dan perilaku pasangan terkait kesehatan pasangan sebelum kehamilan
- Menjamin semua wanita usia reproduksi mendapat layanan perencanaan kehamilan agar dapat memulai kehamilan dalam kondisi sehat yang optimal.
- Mengurangi risiko untuk mencegah atau meminimalkan kejadian buruk seperti kehamilan sebelumnya.