Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang disebabkan oleh keturunan dan atau autoimun tubuh. Pada pasien penderita psoriasis, sel-sel kulit bereproduksi terlalu cepat hingga menyebabkan penumpukan sel kulit yang berwarna keperakan atau putih dan ketika mengelupas akan meninggalkan bercak merah. Inflamasi dan bercak kemerahan tersebut adalah wajar, bahkan iritasi yang menyebabkan gatal pun sering terjadi Bagaimana mekanisme terjadinya psoriasis? Dalam kasus psoriasis, salah satu jenis sel darah putih yaitu sel T menyerang sel kulit dengan reaksi imunologis. Akibat peristiwa tersebut sel kulit “dipaksa” beregenerasi secara cepat, berlebihan serta timbul reaksi peradangan di daerah terdampak. Secara kasat mata terlihat bercak di kulit yang menebal berwarna merah tertutup kulit terkelupas putih yang bertumpuk. Anggota tubuh yang diserang psoriasis biasanya adalah kulit bagian lengan, kaki, leher, kulit kepala, dan muka. Bercak psoriasis dapat berdiameter kecil (tipe gutata) atau lebar (tipe plakat/vulgaris) atau disertai dengan nanah-nanah diujungnya. Keparahan psoriasis dapat diperhitungkan dari luas kulit terdampak dan dikategorikan menjadi psoriasis ringan, sedang dan berat. Hampir 80% kasus psoriasis yang ditemukan termasuk yang ringan. Penderita psoriasis sering kali mengalami penyakit komorbid lain seperti sindrom metabolik, penyakit kardiovaskular, artritis rematoid, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, limfoma Hodgkin, limfoma sel-T kutis dan berbagai kelainan psikologis. Sindrom metabolik didefinisikan sebagai kumpulan faktor risiko kardiometabolik yaitu obesitas sentral, hiperlipidemia, hipertensi, dan resistensi insulin yang merupakan faktor risiko terjadinya psoriasis. Sindrom metabolik didefinisikan sebagai kumpulan faktor risiko kardiometabolik yaitu obesitas sentral, hiperlipidemia, hipertensi, dan resistensi insulin. Hubungan antara psoriasis dan sindrom metabolik telah dibuktikan melalui berbagai penelitian. Sebuah penelitian menemukan bahwa prevalensi sindrom metabolik pada penderita psoriasis adalah 40% sementara non-psoriasis 23%, dan dapat disimpulkan bahwa sindrom metabolik merupakan salah satu faktor risiko terjadinya psoriasis. Penelitian juga menunjukkan bahwa 560 pasien psoriasis memiliki BMI 26 - 29 (obesitas) dan BMI >30 kecenderungan lebih banyak 1.6 - 1.9 kali dari orang berbobot normal. Untuk itu makanan sehat dan olahraga sangat penting dalam pengobatan Psoriasis; terbukti berbagai penelitian berat badan yang terkontrol mempercepat penyembuhan. Sumber: - Naldi L, Chatenoud L, Linder D, Belloni Fortina A, Peserico A, Virgili AR, J Invest Dermatol 2005;125:61–67) - Gisondi P, Del Giglio M, Girolomoni G: Considerations for systemic treatment of psoriasis in obese patients. Am J Clin Dermatol. 2016, 17:609-615.) |
Location : Jalan Wijaya I No.45Email : [email protected]