Hidrokel atau hidrocele adalah pembengkakan pada skrotum yang terjadi akibat cairan yang menumpuk mengelilingi testis. Pada keadaan normal, skrotum terasa kencang walaupun tidak keras. Namun pada penderita hidrokel, skrotum akan terasa lunak seperti balon berisi air.
Gejala hidrokel
- Bengkak pada kedua testis.
- Pembengkakan ini bisa berwarna kemerahan hingga kebiruan dan menyebabkan perasaan tidak nyaman
- Rasa sakit dialami ketika bengkak mulai membesar
- Perubahan bengkak yang berbeda dalam waktu sehari. Misalnya, bengkak mengecil di pagi hari dan membesar di siang hari dan berulang setiap hari.
Penyebab hidrokel
Pada bayi laki-laki, hidrokel bisa terbentuk sebelum lahir. Pada proses pembentukan organ, ketika kantung skrotum terbentuk sempurna, cairan yang mengelilingi testis akan diserap tubuh secara alami. Namun, terkadang cairan tertinggal di dalam skrotum (noncommunicating hydrocele atau hidrokel nonkomunikan) dan akan hilang dalam 1 tahun pertama kehidupan anak. Ada satu jenis hidrokel lain yaitu communicating hydrocele atau hidrokel komunikan di mana kantung skrotum bisa berubah ukuran dan membiarkan cairan mengisi kantung skrotum bolak-balik antara abdomen dan skrotum. Hal ini bisa dikaitkan dengan hernia inguinalis (penonjolan organ perut ke area selangkangan atau turun berok).
Pada laki-laki dewasa, hidrokel dapat disebabkan oleh
- Cedera atau benturan pada skrotum
- Infeksi Menular Seksual
- Peradangan pada saluran sperma atau epididimitis
- Tumor testis
Siapa yang bisa mengalami hidrokel?
Umumnya hidrokel terjadi pada bayi laki-laki yang baru lahir. Setidaknya 5% bayi laki-laki memiliki hidrokel dalam ukuran berbeda-beda. Bayi prematur memiliki kemungkinan besar mengidap hidrokel. Meski umumnya tidak berbahaya, namun sebaiknya tetap dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Hidrokel juga bisa menyerang pria dewasa.
Diagnosis hidrokel
Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan cara :
- Pemeriksaan fisik : menekan skrotum yang bengkak untuk mengetahui tingkat kekerasan, menekan perut dan skrotum untuk mendeteksi kemungkinan gejala hernia.
- Pemeriksaan visual : selain itu kemungkinan dokter akan melakukan pemeriksaan visual menggunakan cahaya untuk melihat cairan di skrotum.
- Tes urine apabila ada indikasi infeksi
- Tes darah apabila ada indikasi infeksi
- USG testis apabila ada indikasi hernia atau tumor testis
Pengobatan hidrokel
Hidrokel umumnya tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri tanpa perawatan medis hingga umur 1 tahun. Namun tetap saja pemeriksaan dokter diperlukan, terutama apabila pria dewasa atau anak laki-laki mengalami gejala bengkak dan sakit yang luar biasa, terutama beberapa jam setelah mengalami cedera pada skrotum. Dokter akan memeriksa apabila terdapat kemungkinan terjadi testicular torsion atau torsi pada testis. Apabila tidak segera diobati, cedera pada testis akan semakin parah.
Apabila hidrokel pada laki-laki dewasa tidak menghilang dengan sendirinya setelah 6 bulan dan semakin membuat tidak nyaman, maka dokter akan menyarankan operasi kecil bernama hidrokolektomi. Dokter akan menyayat skrotum untuk mengeluarkan cairan di dalamnya. Operasi kecil ini membolehkan pasien pulang pada hari yang sama setelah operasi dilakukan
Komplikasi hidrokel
Biasanya hidrokel tidak berbahaya dan tidak menyebabkan infertilitas, namun pada kondisi tertentu seperti infeksi atau tumor, produksi sperma bisa terganggu.
Hidrokel yang diasosiasikan dengan hernia inguinalis bisa menyebabkan kematian.
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hydrocele/symptoms-causes/syc-20363969