RSIA SamMarie Wijaya
Call Us : 021 - 721 1305
Location : Jalan Wijaya I No.45Email : marketing.wijaya@sammarie.com
  • Home
    • Tentang Kami
    • Karir
  • Layanan
    • Obstetri & Ginekologi
    • Andrologi & Kesuburan Pria
    • Kesehatan Anak
    • Kesehatan Kulit & Kecantikan
    • Kesehatan Gigi & Mulut
    • Kesehatan Gizi Dewasa
    • Dokter Umum
    • Rawat Inap
    • Laboratorium Umum
  • Jadwal Dokter
    • Profil Dokter
  • Layanan Khusus
    • Inseminasi
    • Bayi Tabung
    • Andrologi
    • PCOS
    • Fertility Check
    • Prenatal Screening
    • Skin Rejuvenation
    • Psoriasis
  • promo & artikel
    • Promo
    • Artikel Kesehatan
    • Kerjasama Asuransi
    • Event & Seminar
  • Contact Us

Cegah Stunting Itu Penting

2/21/2019

1 Comment

 
Picture

Banyak orang tua yang menganggap tinggi pendek anak ketika masa pertumbuhan adalah karena faktor genetis.

"Yah Bapak Ibunya juga pendek, sudah keturunan lah. Yang penting anaknya pinter"

Padahal tinggi anak TIDAK hanya dipengaruhi oleh keturunan saja. Waspadai bahwa itu adalah gejala stunting, dan stunting akan berpengaruh buruk pada tingkat kecerdasan anak.

"Gapapa pendek, yang penting status gizi baik"

Padahal status gizi anak hanya satu dari sekian faktor yang menjadi tolok ukur tumbuh kembang anak yang baik. Bayangannya begini, anak yang pendek, dengan berat badan ideal untuk tinggi badan tersebut, sudah pasti terlihat sehat, bukan? Padahal anak tersebut bila dibandingkan dengan anak seusianya terlihat lebih pendek. Anak tersebut bisa jadi masuk ke dalam kategori stunting.

Apa itu stunting?
Stunting menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Menurut WHO, stunting (pendek berasarkan umur) adalah tinggi badan yang berada di bawah minus 2 standar deviasi dari Median Tabel Standar Tumbuh Kembang Anak WHO (WHO Child Growth Standards Median).

Apa saja faktor penyebab stunting?
  • Malnutrisi pada anak (bisa disebabkan oleh pemberian pola makan yang kurang optimal, terutama pada bayi sampai usia 2 tahun)
  • Malnutrisi pada ibu hamil dan menyusui (betul, stunting dimulai dari sejak kehamilan karena nutrisi yang dikonsumsi ibu hamil berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin dan ukuran bayi saat dilahirkan, nutrisi pada ibu menyusui juga mempengaruhi kualitas ASI yang diproduksi)
  • Infeksi (disebabkan sanitasi atau gaya hidup yang buruk)

Apakah berat badan kurang juga disebut stunting?
Apabila berat badan anak kurang berdasarkan umur, biasanya disebut dengan underweight. Belum menjadi stunting. Namun bayangkan apabila underweight ini terus-terusan terjadi sedangkan seharusnya anak bertambah tinggi seiring bertambahnya usia. Pasti anak menjadi terlihat sangat kurus karena berat badan makin lama tidak sesuai dengan tinggi badan. Lama-kelamaan akan menjadi stunting karena nutrisi untuk bertambah tingginya tidak cukup.

Apakah orang tua yang pendek, anaknya bisa tinggi?
Menurut IDAI(Ikatan Dokter Anak Indonesia) terdapat Tinggi Potensi Genetik yang bisa dihitung bahkan dari sebelum bayi lahir. Berikut perhitungannya :

TPG (Tinggi Potensi Genetik)
TB (Tinggi Badan)
  • TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 (cm) + TB ayah (cm))/2 ą 8,5 cm
  • TPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) - 13 (cm) + TB ibu (cm))/2 ą 8,5 cm
Contoh, Anak perempuan bernama Bunga (bukan nama sebenarnya) memiliki ayah dengan tinggi 170 cm dan ibu dengan tinggi 150 cm. TPG Bunga = ((170-13)+150)/2+8,5 = 162 cm

Jadi, tinggi Bunga saat dewasa paling optimal diperkirakan setinggi 162 cm. Lebih tinggi dari ibunya bukan? Silakan dicoba sendiri atau gunakan kalkulator tinggi potensi genetik yang dikeluarkan IDAI di link berikut : http://www.idai.or.id/professional-resources/growth-chart/kalkulator-tinggi-potensi-genetik

Apa bahaya stunting?
Stunting berdampak buruk pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, dan menurunkan produktivitas seseorang di masa dewasanya. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan bahwa anak-anak yang mengalami stunting, pada saat dewasa akan lebih berisiko terkena penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung koroner, tekanan darah tinggi, hingga obesitas.

Bagaimana mencegah stunting?
Stunting bisa dicegah dengan cara berikut ini :
  1. Orang tua harus peduli dengan nutrisi dan tumbuh kembang anak bahkan dari sebelum kehamilan.
  2. Pantau tumbuh kembang anak secara berkala Mulai dari menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat), Buku Pink KIA (Kesehatan Ibu Anak), atau yang disediakan klinik dan rumah sakit, monitor tumbuh kembang anak penting untuk dilakukan. Walaupun stunting sifatnya tidak bisa diputar kembali, tapi bisa "dikejar". Istilah lainnya diperbaiki, agar tidak bertambah parah.
  3. Orang tua harus membekali diri dengan pengetahuan dan juga ilmu yang betul dalam tumbuh kembang anak. Jangan mudah terpercaya oleh situs/siapapun di dunia online yang BUKAN tenaga kesehatan bersertifikasi seperti dokter spesialis anak. Jika berat badan bayi tidak naik-naik, atau naik hanya sedikit, bahkan turun, segera berkonsultasi dengan dokter. "Ingat, Stunting itu Irreversible. Tidak dapat diputar kembali."
  4. Penuhi nutrisi anak dengan makanan yang seimbang dari segi gizi, jumlah, dan jenis. Istilah "Isi Piringku" dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan sejak dini dan dibiasakan dalam kehidupan anak. WHO menyarankan untuk mengonsumsi beragam jenis makanan sedari dini agar gizi anak terpenuhi.
  5. Pola Asuh anak harus dilengkapi informasi mengenai makanan mana yang baik untuk pertumbuhan anak. Berikan pengertian kepada anak dan ibu hamil mengenai nutrisi yang penting bagi kesehatan mereka. Ini digunakan sebagai bekal anak tersebut di kala dewasa dan juga sebagai bekal ketika anak nantinya akan berkeluarga.
  6. Berikan juga hak anak mendapatkan kekebalan penyakit melalui imunisasi dan vaksin terutama yang wajib oleh pemerintah.
  7. Jaga kebersihan lingkungan untuk mencegah infeksi dan penyakit yang dapat menular kepada bayi.

Stunting sebagai Bahaya Nasional
Rata-rata prevalensi stunting di Indonesia adalah 36.4% berdasarkan Buletin Stunting yang dikeluarkan Departemen Kesehatan Indonesia Semester 1 2018. Padahal ambang batas yang disarankan WHO hanyalah 20%.

Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, karena gizi buruk mempengaruhi produktivitas dan kualitas sumber daya manusia yang mendukung negara. Apabila stunting tidak diatasi sejak dini, bangsa kita akan semakin kalah dengan bangsa lain, dan tidak bisa bersaing dalam skala global. Hasilnya? lapangan pekerjaan bisa dikuasai asing, tingkat pendapatan rendah, dan kualitas hidup bisa lebih rendah lagi. Sungguh mengerikan.

Namun, bayangkan generasi penerus bangsa bebas stunting dengan kapasitas kerja tinggi, produktivitas tinggi, intelektualitas tinggi, pendapatan per kapita tinggi, pendidikan lebih tinggi, dan seterusnya. Bukankah indah? Pada 2030, Indonesia diperkirakan akan mengalami lonjakan jumlah penduduk usia produktif yang sangat besar. Namun apabila saat ini stunting tidak diatasi dengan baik, maka jumlah penduduk tersebut kualitasnya tidak optimal.

Seberapa penting stunting di mata pemerintah? Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa stunting merupakan salah satu agenda utama pemerintah saat ini. Pemerintah bahkan setiap tahun memonitor status stunting lewat Posyandu dan puskesmas dan meluncurkan penyuluhan mengenai stunting, promosi ASI MPASI yang berkualitas, pemberian tablet zat besi/asam folat/multivitamin untuk ibu hamil, penanganan anak gizi buruk, hingga menggiatkan kembali imunisasi di seluruh Indonesia.

Orang tua merupakan garda terdepan dalam memastikan tumbuh kembang anaknya sendiri. Mari perangi stunting dengan cara memastikan generasi penerus bangsa ini adalah generasi yang optimal secara tumbuh kembangnya.

Sumber :
  1. http://www.depkes.go.id/article/view/18040700002/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi-2-.html
  2. https://www.who.int/nutrition/healthygrowthproj_stunted_videos/en/
  3. http://www.idai.or.id/professional-resources/growth-chart/kalkulator-tinggi-potensi-genetik


Jadwal Dokter

Profil Dokter


1 Comment
liana link
7/25/2022 05:00:14 pm

thanks for info

Reply



Leave a Reply.

    Arsip

    December 2021
    November 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    November 2020
    October 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    November 2018
    September 2018
    August 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    January 2018
    December 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    August 2016
    April 2016

This is the background of the Bottom Area shown below. It'll display correctly on published site.
If you don't want background for the bottom area, simply hover over the bottom of this image to delete it. The background of the bottom area will be a solid dark color.

Hubungi Kami
Layanan
Obstetri & Ginekologi
Andrologi & Kesuburan Pria
Kesehatan Anak
Kesehatan Kulit & Kecantikan
Kesehatan Gigi & Mulut
Kesehatan Gizi Dewasa
Radiologi
Dokter Umum
Rawat Inap
Laboratorium Umum
Psikolog
Layanan Khusus
Inseminasi
Bayi Tabung
Andrologi
Fertility Check
Prenatal Screening
Skin Rejuvenation
Psoriasis
Konsultasi Psikolog Pra Program

Dokter Kami
Jadwal Dokter
Profile Dokter

Tentang Kami
​Sejarah
Visi & Misi
Promo & Artikel
Promo
Artikel Kesehatan
Kerjasama Asuransi
Event & Seminar


Contact Us
Hubungi Kami
Karir

Our location
Jalan Wijaya I No. 45, Petogogan, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170 - Indonesia
2023 SamMarie Family Healthcare | All Rights Reserved