| Banyak orang tua yang menganggap tinggi pendek anak ketika masa pertumbuhan adalah karena faktor genetis. "Yah Bapak Ibunya juga pendek, sudah keturunan lah. Yang penting anaknya pinter" Padahal tinggi anak TIDAK hanya dipengaruhi oleh keturunan saja. Waspadai bahwa itu adalah gejala stunting, dan stunting akan berpengaruh buruk pada tingkat kecerdasan anak. "Gapapa pendek, yang penting status gizi baik" Padahal status gizi anak hanya satu dari sekian faktor yang menjadi tolok ukur tumbuh kembang anak yang baik. Bayangannya begini, anak yang pendek, dengan berat badan ideal untuk tinggi badan tersebut, sudah pasti terlihat sehat, bukan? Padahal anak tersebut bila dibandingkan dengan anak seusianya terlihat lebih pendek. Anak tersebut bisa jadi masuk ke dalam kategori stunting. Apa itu stunting? Stunting menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Menurut WHO, stunting (pendek berasarkan umur) adalah tinggi badan yang berada di bawah minus 2 standar deviasi dari Median Tabel Standar Tumbuh Kembang Anak WHO (WHO Child Growth Standards Median). Apa saja faktor penyebab stunting?
Apakah berat badan kurang juga disebut stunting? Apabila berat badan anak kurang berdasarkan umur, biasanya disebut dengan underweight. Belum menjadi stunting. Namun bayangkan apabila underweight ini terus-terusan terjadi sedangkan seharusnya anak bertambah tinggi seiring bertambahnya usia. Pasti anak menjadi terlihat sangat kurus karena berat badan makin lama tidak sesuai dengan tinggi badan. Lama-kelamaan akan menjadi stunting karena nutrisi untuk bertambah tingginya tidak cukup. Apakah orang tua yang pendek, anaknya bisa tinggi? Menurut IDAI(Ikatan Dokter Anak Indonesia) terdapat Tinggi Potensi Genetik yang bisa dihitung bahkan dari sebelum bayi lahir. Berikut perhitungannya : TPG (Tinggi Potensi Genetik) TB (Tinggi Badan)
Jadi, tinggi Bunga saat dewasa paling optimal diperkirakan setinggi 162 cm. Lebih tinggi dari ibunya bukan? Silakan dicoba sendiri atau gunakan kalkulator tinggi potensi genetik yang dikeluarkan IDAI di link berikut : http://www.idai.or.id/professional-resources/growth-chart/kalkulator-tinggi-potensi-genetik Apa bahaya stunting? Stunting berdampak buruk pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, dan menurunkan produktivitas seseorang di masa dewasanya. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan bahwa anak-anak yang mengalami stunting, pada saat dewasa akan lebih berisiko terkena penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung koroner, tekanan darah tinggi, hingga obesitas. Bagaimana mencegah stunting? Stunting bisa dicegah dengan cara berikut ini :
Stunting sebagai Bahaya Nasional Rata-rata prevalensi stunting di Indonesia adalah 36.4% berdasarkan Buletin Stunting yang dikeluarkan Departemen Kesehatan Indonesia Semester 1 2018. Padahal ambang batas yang disarankan WHO hanyalah 20%. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, karena gizi buruk mempengaruhi produktivitas dan kualitas sumber daya manusia yang mendukung negara. Apabila stunting tidak diatasi sejak dini, bangsa kita akan semakin kalah dengan bangsa lain, dan tidak bisa bersaing dalam skala global. Hasilnya? lapangan pekerjaan bisa dikuasai asing, tingkat pendapatan rendah, dan kualitas hidup bisa lebih rendah lagi. Sungguh mengerikan. Namun, bayangkan generasi penerus bangsa bebas stunting dengan kapasitas kerja tinggi, produktivitas tinggi, intelektualitas tinggi, pendapatan per kapita tinggi, pendidikan lebih tinggi, dan seterusnya. Bukankah indah? Pada 2030, Indonesia diperkirakan akan mengalami lonjakan jumlah penduduk usia produktif yang sangat besar. Namun apabila saat ini stunting tidak diatasi dengan baik, maka jumlah penduduk tersebut kualitasnya tidak optimal. Seberapa penting stunting di mata pemerintah? Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa stunting merupakan salah satu agenda utama pemerintah saat ini. Pemerintah bahkan setiap tahun memonitor status stunting lewat Posyandu dan puskesmas dan meluncurkan penyuluhan mengenai stunting, promosi ASI MPASI yang berkualitas, pemberian tablet zat besi/asam folat/multivitamin untuk ibu hamil, penanganan anak gizi buruk, hingga menggiatkan kembali imunisasi di seluruh Indonesia. Orang tua merupakan garda terdepan dalam memastikan tumbuh kembang anaknya sendiri. Mari perangi stunting dengan cara memastikan generasi penerus bangsa ini adalah generasi yang optimal secara tumbuh kembangnya. Sumber : | |
| |