Di dalam pernikahan, hubungan intim atau hubungan badan merupakan salah satu fondasi utama yang menguatkan ikatan suami istri. Faktor penentu hubungan seksual Tentunya hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor, seperti : - Kesibukan masing-masing - Usia - Gaya Hidup - Kesehatan - Tingkat Libido Alami - Tujuan (apabila sebuah pasangan sedang merencanakan program kehamilan, tentunya frekuensi berhubungan akan lebih sering di waktu- waktu tertentu) Data Penurunan Hubungan Seksual Namun di tengah kesibukan sebagai pekerja, atau pernikahan jarak jauh yang dialami sebagian orang, pasti frekuensi berhubungan intim menjadi lebih jarang. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior melaporkan bahwa rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat melakukan hubungan seks sebanyak 54 kali dalam satu tahun. Artinya, hubungan seks dilakukan seminggu sekali. Pada penelitian lainnya, orang dewasa di Amerika serikat melakukan hubungan seks 9x lebih sedikit dibandingkan orang pada akhir 1990an. Berbeda lagi di Inggris, pasangan dilaporkan semakin sedikit melakukan hubungan seksual. Studi dari London Schoold of Hygiene and Tropical Medicine menyebutkan bahwa jumlah hubungan seks lebih sedikit pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2001 dan 1991. Bahkan terjadi peningkatan yang signifikan pada laki-laki yang tidak melakukan hubungan seks sama sekali di bulan sebelumnya dari 26% menjadi 29.2% dan pada perempuan dari 23% menjadi 29.3% pada tahun 2001 dan 2002. Berapa Kali Sebaiknya Berhubungan Intim? Standar melakukan hubungan seks setiap pasangan berbeda-beda. Ada yang merasa ingin melakukannya seminggu sekali, 3-4 kali seminggu, hingga sebulan atau 2 bulan sekali. Namun frekuensi berhubungan seks lebih sering belum tentu menjadi penentu kebahagiaan pernikahan. Malah, tekanan jumlah berhubungan seksual dalam periode waktu tertentu bisa menurunkan kualitas dari hubungan seksual itu sendiri. Menurut Prof. Dr. dr. T. Z. Jacoeb, Sp. OG-KFER, lakukan hubungan intim 1-2 kali dalam seminggu, karena kelenjar prostat pada pria akan membesar jika getahnya tidak dikeluarkan. Pada wanita, hasrat seksualnya meningkat menjelang hari subur (hari ke 11 -14 dari hari pertama haid) karena hormon estrogen akan mencapai puncaknya di dalam darah yang dijelmakan dalam produksi getah leher rahim (serviks) yang berlimpah, encer, bening. dan juga sekitar 7-8 hari menjelang haid berikutnya karena kadar testosteron dalam darah relatif tinggi akibat hormon estrogen darahnya mulai turun dan hormon progesteron meningkat. Berapa Kali Sebaiknya Berhubungan Intim Untuk Mendapatkan Kehamilan? Menurut Prof. Dr. dr. T. Z. Jacoeb, Sp. OG-KFER untuk mendapatkan kehamilan, lakukan hubungan intim 1 x sehari, sebaiknya setelah pukul 18:00 di sekitar hari-hari subur (hari ke 11, 12, 13, 14 pada siklus haid 28 hari; jika panjang siklus bukan 28 hari, maka diperkirakan (1-4) + 14 hari sebelum hari haid berikutnya. Ini dapat diperkirakan dari salah satu yang berikut: - Gambaran getah leher rahim (kurang jitu) - Ukuran kantong telur (folikel ovarium), - Pengukuran suhu basal badan dengan termometer ovulasi (kurang jitu) - Pengukuran kadar hormon LH dari urin (LH-stick, kurang jitu). Apabila anda belum juga mendapatkan kehamilan setelah berhubungan intim secara rutin, maka ada baiknya anda mengunjungi dokter spesialis. SamMarie Family Healthcare di Jl Wijaya 1 no.45, Jakarta Selatan, merupakan klinik fertilitas yang memiliki dokter spesialis kandungan dan fertilitas yang dengan senang hati akan membantu anda. Hubungi (021)721 1305 untuk informasi dan reservasi konsultasi. Sumber : 1. https://www.health.com/sex/how-often-couples-have-sex 2. Twenge, Jean, et al. 2017. Declines in Sexual Frequency among American Adults, 1989-2014. Archives of Sexual Behavior November 2017, Volume 46, Issue 8, pp 2389–2401. https://link.springer.com/article/10.1007/s10508-017-0953-1 3.https://www.cnnindonesia.com/gayahidup20190509133831-277-393364/pasangan-semakin-jarang-berhubungan-seks |
Location : Jalan Wijaya I No.45Email : [email protected]