Fungsi pemeriksaan TORCH Pemeriksaan TORCH dilakukan untuk mendeteksi keberadaan penyakit infeksi pada ibu hamil/calon ibu hamil. TORCH merupakan singkatan dari 4 (empat) jenis penyakit infeksi utama yang dideteksi, yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex. Apabila salah satu saja dari seluruh jenis penyakit infeksi ini menjangkit ibu hamil, dampaknya sangat berbahaya bagi janin yang dikandung. Penyakit yang dideteksi TORCH Berikut adalah detil mengenai penyakit infeksi yang dideteksi lewat TORCH dan bahayanya apabila tidak ditangani : 1. Toksoplasmosis Parasit Toxoplasma gondii adalah penyebab dari penyakit toksoplasmosis atau sering disingkat toxo. Infeksi toxo disebabkan oleh hewan sekitar ibu hamil, seperti kucing, anjing, burung, tikus, dna lainnya. Infeksi ini seringkali tidak disertai gejala spesifik, hanya influenza, lelah, atau demam. Namun pada ibu hamil, efek pada kandungan bisa terjadi flek, janin tidak berkembang, hamil anggur, atau keguguran. Selain itu, toxo juga tidak menular kepada pasangan, tetapi diturunkan kepada keturunan. Keturunan yang terinfeksi toxo bisa mengalami kelainan seperti epilepsi atau cacat. 2. Rubella Virus rubella atau disebut campak Jerman memiliki gejala ruam merah pada kulit dan lebih ringan daripada campak. Namun, rubella membahayakan janin karena dapat menyebabkan kelainan jantung, tuli, gangguan penglihatan, infeksi paru, kelainan darah, dan keterlambatan pertumbuhan. Media penyebaran rubella adalah melalui liur, seperti batuk, bersin, sampai berbagi minuman dan makanan dengan piring dan gelas yang sama dengan penderita Rubella. Sama halnya jika seseorang menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi virus Rubella. Cara mencegah penyakit ini adalah dengan vaksin. 3. Cytomegalovirus Infeksi virus cytomegalovirus dapat ditularkan melalui cairan tubuh penderita seperti air ludah atau air susu ibu kepada bayinya. Gejala yang dialami seperti demam, tubuh lelah, nyeri otot dan tenggorokan, serta pembengkakan kelenjar getah bening. Cytomegalovirus dapat bertahan lama di tubuh penderita bahkan bisa seumur hidup tanpa mengalami gejala yang parah. Namun apabila ibu hamil terkena virus ini, bahayanya adalah bayi bisa kehilangan pendengaran, gangguan penglihatan, pneumonia, sampai kelainan mental. 4. Herpes Simplex Virus herpes ditandai dengan bintik-bintik pada tubuh dan alat genital. Herpes simplex atau HSV terbagi menjadi 2 yaitu HSV-1 yang menyebabkan iritasi pada mulut dan wajah, dan HSV-2 yang menyerang alat kelamin. Bayi dapat tertular virus herpes dari ibunya, baik oral maupun genital. Infeksi virus herpes dapat merusak sistem saraf pada bayi atau keguguran. Siapa yang perlu melakukan pemeriksaan TORCH? 1. Perempuan yang gemar mengonsumsi sayuran dan juga daging mentah 2. Perempuan yang suka memelihara binatang seperti anjing dan kucing 3. Perempuan yang baru memulai program kehamilan 4. Perempuan yang baru hamil (hamil muda) Kapan Melakukan Pemeriksaan TORCH? Sebaiknya dilakukan di awal kehamilan atau lebih baik lagi sebelum memulai program kehamilan. Bagaimana pemeriksaan TORCH dilakukan? Hanya dengan tes darah di laboratorium. Di mana pemeriksaan TORCH bisa dilakukan? Di klinik, laboratorium, atau rumah sakit anda sudah dapat melakukan pemeriksaan TORCH. Sekian informasi mengenai pemeriksaan TORCH. Apabila anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan TORCH ini silakan hubungi 021-7211305 atau kunjungi langsung klinik SamMarie Family Healthcare di Jl Wijaya 1 no 45 Jakarta Selatan. Artikel lainnya : Tips Memilih Dokter Kandungan Tips Memilih Klinik Fertilitas Untuk Kesuburan dan Program Hamil |
Location : Jalan Wijaya I No.45Email : [email protected]