| Diperkirakan bahwa 1 dari 6 pasangan di dunia menderita infertilitas. Sebanyak 40% kasus infertilitas di dunia berasal dari lelaki. Penelitian (Giahi, 2019) menyarankan pria untuk memodifikasi asupan nutrisi yang dikonsumsi untuk meningkatkan kesuburan dan angka kehamilan natural. Aspek Fungsi Seksual Pria Berikut adalah beberapa aspek fungsi seksual yang mempengaruhi kesuburan pria : 1. Libido - sering disebut juga gairah seksual. Pria yang mengalami penurunan libido biasanya jarang atau tidak memikirkan seks sama sekali. Penurunan libido ini merupakan tanda adanya gangguan kesuburan. 2. Disfungsi ereksi - biasa disebut dengan impoten. Disfungsi ereksi terjadi apabila penis tidak dapat mempertahankan ereksi dalam waktu yang cukup selama berhubungan intim. 3. Jumlah sperma rendah - Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sperma adalah kepadatan jumlah sperma yang ditemukan dalam cairan mani. 4. Pergerakan sperma - Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sperma adalah pergerakan sperma agar sperma mampu berenang mencapai sel telur 5. Hormon - keseimbangan hormon diperlukan guna memproduksi sperma berkualitas. Hormon yang berpengaruh terhadap kesuburan pria di antaranya adalah testosteron, FSH, LH, dan juga estrogen. Penyebab dari gangguan kesuburan di atas bervariasi, mulai dari usia, merokok, alkohol, hingga obesitas. Makanan yang tinggi akan lemak, garam, lemak trans, daging yang diproses (processed meat), isoflavon kedelai, dan gula, justru menurunkan kualitas kesuburan pria (Giahi, 2019). Begitu juga dengan makanan yang rendah antioksidan, serta rendah nutrisi. Nutrisi untuk Kesuburan Pria Berdasarkan penelitian, berikut adalah nutrisi yang meningkatkan kualitas sperma dan kesuburan pria secara umum : 1. Vitamin C Penelitian yang dilakukan oleh Akmal (2006) meneliti bahwa pria yang menderita oligospermia diberikan suplemen vitamin C selama 2 bulan mengalami peningkatan kualitas sperma baik dari segi jumlah, pergerakan, dan bentuk. Walaupun penelitian ini menggunakan suplemen vitamin C, namun tidak ada salahnya mengonsumsi vitamin C dari sumber alami seperti jeruk, jambu, dan buah-buahan citrus lainnya. 2. Testofen dari Fenugreek Beberapa penelitian yang dirangkum oleh healthline.com (https://www.healthline.com) menyebutkan bahwa suplemen yang mengandung testofen dari fenugreek membantu meningkatkan hormon testosteron, libido, kemampuan seksual, hingga fat loss. Fenugreek yang diteliti ini merupakan fenugreek dalam bentuk ekstrak, sedangkan whole fenugreek yang sering digunakan di dalam masakan belum pernah diteliti. 3. Zinc Zinc berfungsi sebagai penyeimbang hormon seperti testosteron, prostat, dan fungsi seksual. Zinc tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga zinc harus didapatkan dari luar. WHO memperkirakan 1/3 populasi di dunia kekurangan zinc. Fallah (2014) menyebutkan bahwa kekurangan zinc menyebabkan berkurangnya spermatogenesis dan berpotensi menimbulkan kelainan sperma. Sumber makanan yang mengandung zinc di antaranya adalah kacang, biji labu, seafood (oysters), sereal yang difortifikasi, jamur, low fat yogurt, dan protein hewani seperti ikan, daging, dan susu. 4. DHEA Dehydroepianndrosterone (DHEA) adalah hormon yang berfungsi meningkatkan produksi testosteron dan mengontrol hormon estrogen. Di antara seluruh nutrisi suplemen yang meningkatkan testosteron, DHEA telah diteliti paling banyak. Oleh karena itu, ada beberapa penelitian (https://www.healthline.com) yang menyebutkan bahwa konsumsi 50-100 mg DHEA setiap hari bisa meningkatkan hormon testosteron sebanyak 20%, sedangkan penelitian lainnya mengatakan tidak ada pengaruh. Hal ini tergantung kondisi subjek penelitian, lingkup dan metode penelitian, dan juga diet subjek penelitian. Penggunaan DHEA dilarang di dalam kompetisi olah raga, sehingga pengguna DHEA yang ingin memperbaiki hormon testosteron tidak bisa berkompetisi dalam olahraga. 5. Ashwagandha Nama latinnya adalah Withania somnifera, sebuah tanaman herbal yang sering digunakan dalam pengobatan India. Ashwagandha berfungsi sebagai adaptogen, yaitu membantu tubuh menangani stress dan kegelisahan lewat penurunan hormon kortisol. Penelitian (https://www.healthline.com) membuktikan bahwa pria yang menjadi subjek penelitian ini mengalami kenaikan 10-22% hormon testosteron dan 14% pasangan wanita hamil setelah mengonsumsi suplemen ashwagandha. 6. Jahe Jahe yang merupakan tanaman yang umum digunakan untuk masakan di rumah ternyata memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan sperma. Mares (2012) dalam penelitiannya membuktikan bahwa dari 75 subjek penelitian lelaki infertil yang diberikan suplemen ekstrak jahe, menunjukkan kenaikan 17% hormon testosteron, serta LH yang hampir dua kali lipat. Hal ini merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan hormon testosteron. 7. Selenium Penelitian yang memberikan suplemen selenium dan asam folat membuktikan bahwa peningkatan signifikan diperoleh setelah 6 bulan rutin mengonsumsi suplemen tersebut. Subjek penelitian diberikan suplemen, bukan berasal dari sumber alam. Namun, anda juga dapat mengonsumsi dari kacang Brazil, ikan tuna, sarden, udang, daging sapi, daging ayam, nasi merah, telur, bayam, hingga oatmeal. 8. Asam Folat Ternyata asam folat bukan hanya dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui saja. Lelaki juga membutuhkan asam folat untuk meningkatkan kualitas sperma dari segi jumlah dan juga pergerakan. Asam folat di dalam penelitian ini berasal dari suplemen, namun sumber makanan yang tinggi asam folat juga bisa anda konsumsi. Contohnya sayuran hijau, kacang-kacangan, serta buah-buahan sitrus seperti lemon, jeruk mandarin, dan jeruk nipis) Sebaiknya segala penggunaan suplemen tambahan dilakukan di bawah pengawasan dokter. Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang sangat diperlukan dalam mendukung kesehatan dan kesuburan pria. Apabila anda ingin mengetahui mengenai infertilitas pria atau kesehatan seksual pria, kunjungan ke dokter spesialis andrologi dan juga gizi kerap kali dibutuhkan. Silakan kunjungi klinik SamMarie Family Healthcare di Jl Wijaya I no 45 Jakarta Selatan atau hubungi 021 7211305 untuk informasi lebih lanjut. Sumber : 1. Brugo-Olmedo S, Chillik C, Kopelman S. Definition and causes of infertility. Reprod Biomed Online. 2001;2(1):41-53. PubMed PMID: 12537824. (Accessed on 21 Mar 2019) 2. Giahi, Ladan et al. Nutritional modifications in male infertility : a systematic review covering 2 decades. 2016 Feb; 74(2): 118–130. PubMed PMID: 26705308. (Accessed on 21 Mar 2019) 3. Akmal M, Qadri JQ, Al-Waili NS, Thangal S, Haq A, Saloom KY. Improvement in human semen quality after oral supplementation of vitamin C. J Med Food. 2006 Fall;9(3):440-2. PubMed PMID: 17004914. 4.https://www.healthline.com/nutrition/boost-male-fertility-sperm-count#section8 5. Fallah, Ali et al. Zinc is an Essential Element for Male Fertility: A Review of Zn Roles in Men’s Health, Germination, Sperm Quality, and Fertilization. 2018 Apr-Jun,; 19(2):69-81. PubMed PMID:30009140. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6010824/ (Accessed on 25 Mar 2019) 6.https://www.healthline.com/nutrition/best-testosterone-booster-supplements#section6 7. Mares, Waleed Abid Al-Kadir. Najam, Wisam S. The effect of Ginger on semen parameters and serum FSH, LH & testosterone of infertile men. 2012. Tikrit Medical Journal 2012;18(2):322-329 8. A, Ardestani Zadeh et al. The role of Vitamin E - Selenium - Folic acid supplementation in improving the sperm parameters after varicocelectomy: a randomized clinical trial.2019 Feb. 10.22037/uj.v0i0.4653. [Epub ahead of print] PubMed PMID: 30798568. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30798568 (Accessed on 25 Mar 2019) 9.https://www.healthline.com/nutrition/boost-male-fertility-sperm-count#section10 Artikel terkait : | |
Location : Jalan Wijaya I No.45Email : [email protected]