Namun, anak-anak tetaplah anak-anak. Mereka memiliki keinginan bermain yang sama dengan anak-anak pada umumnya. Orang tua harus pandai memilih mainan yang sesuai dengan kondisi masing-masing anak sehingga tumbuh kembangnya optimal.
Perhatikan hal berikut sebelum moms memilih mainan untuk anak berkebutuhan khusus:
1. Sesuaikan dengan usia anak. Bayi hingga anak usia 1 tahun masih bereksplorasi dengan panca indera, maka berikan mainan yang merangsang kerja panca inderanya, seperti menggigit, meraih, merasakan tekstur, mengeluarkan suara, dan berwarna warni. Kemudian pada usia 1-3 tahun, berikan permainan yang merangsang motorik halus seperti blok atau puzzle. Setelah anak menginjak usia 3-5 tahun, orang tua bisa memberikan mainan yang mengasah imajinasi
2. Membatasi mainan elektronik. Risiko kesehatan dan gangguan perkembangan dari alat elektronik menyebabkan anak memiliki gaya belajar pasif dan kurang beraktivitas fisik. Selain itu, mainan elektronik bisa menimbulkan kecanduan, frustasi, dan penyaluran emosi yang tidak baik.
3. Menyiapkan sesuai kebutuhan. Proses tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus umumnya tidak sama dengan anak lainnya, sehingga jenis mainan selain disesuaikan dengan usia, tapi juga disesuaikan dengan proses tumbuh kembang dan keadaan tubuhnya.
- Anak down syndrome : boneka empuk dan lembut untuk memenuhi kebutuhan pelukan, mainan dorong untuk membantu anak latihan berjalan, buku sentuh yang merangsang panca indera anak.
- Cerebral palsy : mainan dengan remote control yang bisa dioperasikan dengan satu tangan, puzzle keping besar agar mudah dipegang, dilepas, dan dipasang kembali.
- Spektrum Autisme : kartu bergambar untuk memudahkan belajar secara visual, bola dengan berbagai tekstur untuk memudahkan belajar bermain, mainan sebab akibat yaitu mainan yang bila ditekan mengeluarkan suara, bila disentuh mengeluarkan gerakan, untuk merangsang logika.
- Attention Deficit Hyper Activity Disorder (ADHD) : Pelampung dan aktivitas renang untuk menyalurkan energinya yang banyak, balok berwarna warni yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat untuk membangkitkan kepercayaan diri, dan krayon besar untuk mengekspresikan diri melakukan sesuatu tanpa ada yang mengatakan benar dan salah.
Secara umum, 5 mainan yang dapat membantu tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus adalah
1. Puzzle untuk merangsang motorik, logika, belajar warna. Sesuaikan jenis puzzle dengan kebutuhan dan usia anak.
2. Balok susun untuk merangsang motorik, logika, belajar warna, dan juga tekstur benda. Sesuaikan jenis balok susun dengan kebutuhan dan usia anak.
3. Menggambar dan mewarnai. Persiapkan peralatan mulai dari baju, kertas, hingga alat menggambar dan awasi ketika anak bermain agar tidak ada yang dimasukkan ke dalam mulut.
4. Kotak musik atau mainan yang mengeluarkan suara untuk merangsang pendengaran. Mainan sebab akibat seperti ini bisa disesuaikan dalam bentuk lain, seperti ketika dipegang, mainan akan bergerak, dan lainnya.
5. Lilin mainan. Sebaiknya lilin mainan dibuat sendiri atau bisa dimakan agar tidak berbahaya apabila tertelan anak.
Selalu dampingi anak ketika mereka bermain dan sesuaikan dengan kebutuhan. Apabila mereka marah atau bosan, maka orang tua bisa menyalurkan emosi tersebut sesuai cara yang disarankan terapis.
SamMarie Wijaya menyediakan jasa konsultasi tumbuh kembang anak. Hubungi 021 7211305 atau whatsapp 08118981145
Sumber:
https://www.alodokter.com/cermat-memilih-mainan-untuk-anak-berkebutuhan-khusus
https://www.ayahbunda.co.id/balita-bermain-permainan/mainan-anak-berkebutuhan-khusus